Timses Ungkap Alasan Prabowo Tak Hadiri Undangan Ceramah di Tanwir Muhammadiyah
Instagram/indonesiaadilmakmur
Nasional

Capres Jokowi dan Prabowo diundang untuk memberikan pidato di acara sidang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu.

WowKeren - Capres Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto diundang untuk memberikan pidato di acara Tanwir Muhamamdiyah yang diselenggarakan di Bengkulu pada Jumat (15/2). Keduanya diminta untuk memaparkan gagasan mengenai peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sayangnya, Prabowo tak terlihat hadir memenuhi undangan tersebut. Direktur Materi dan Debat Sudirman Said mengungkapkan alasan Prabowo berhalangan hadir dalam acara tanwir itu. Sudirman mengatakan bahwa jarak tempuh ke Bengkulu cukup jauh.

"Soal teknis ya, karena letak tanwirnya itu," kata Sudirman di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2). "Dimana itu ya jauh di Bengkulu ya kalau gak salah."

Sudirman mengatakan bahwa Prabowo sangat berterima kasih dan menghargai undangan tersebut. Acara tanwir merupakan kesempatan untuk menjalin tali silaturahmi. Meski demikian, tanwir bukan satu-satunya acara untuk melakukan pertemuan dan silaturahmi. Sudirman menilai hal itu bisa dilakukan kapan saja.


"Kita hargai undangan Muhammadiyah," lanjut Sudirman. "Sebenarnya kita banyak kesempatan untuk interaksi dengan Muhammadiyah tapi kita terima kasih sudah diundang."

Selain masalah jarak, hari digelarnya acara tanwir tersebut juga bertepatan dengan jadwal kegiatan kampanye Prabowo. Di hari yang sama, Prabowo memiliki agenda untuk memberikan pidato kebangsaan di Jawa Tengah.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyinggung adanya tensi politik menjelang Pilpres. Menurutnya, ambisi politik yang semakin kuat mampu mengikis keluhuran adab bangsa yang luhur. "Arus besar itu kadang kalah dengan bertumpuknya kecenderungan orientasi politik yang mengeras," kata Haedar dilansir dari CNN Indonesia pada Sabtu (16/2).

Menjelang Pilpres, fanatisme politik semakin terlihat. Hal ini menurut Haedar, bisa menimbulkan perpecahan satu sama lain. Ia menyebut bahwa fanatik yang buta hanya mengutamakan kemenangan politik. "Perangai politik yang fanatik buta demi kemenangan politik semata," imbuh Haedar.

Sidang Tanwir Muhammadiyah digelar selama dua hari, yakni pada 15-16 Februari. Sidang tersebut mengangkat tema "Beragama yang Mencerahkan" dengan empat agenda utama, salah satunya pidato dari Capres.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait