Pertamina Benarkan Ada Monopoli Penjualan Avtur Dalam Negeri
Nasional

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Pertamina telah memonopoli harga avtur dan menyebabkan tarif tiket pesawat melambung.

WowKeren - Industri penerbangan Indonesia kini tengah mendapat banyak sorotan dari masyarakt. Banyak yang menilai bahwa harga tiket semakin melambung dan tidak terjangkau.

Salah satu penyebab kenaikan tarif pesawat tersebut adalah harga avtur yang sangat tinggi. Selama ini, penjualan avtur atau bahan bakar jet dilakukan oleh pihak PT Pertamina (Persero).

Pihak Pertamina pun membenarkan hal tersebut dan mengakui bahwa ada monopoli dalam penjualan avtur dalam negeri. Meski demikian, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengaku tak tahu mengapa hanya Pertamina yang menjual avtur. Pasalnya, tidak ada larangan bagi pihak selain Pertamina untuk turut berbisnis avtur di dalam negeri.

Menurut Nicke, Pertamina menjalankan bisnis avtur sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Salah satunya adalah membangun depot pengisian pesawat udara sendiri di bandara.

Hingga saat ini, Pertamina memiliki 67 depot pengisian pesawat udara di seluruh Indonesia. Seluruh depot pengisian tersebut memiliki standar keamanan yang baik.


"Saat ini memang hanya Pertamina yang siap," tutur Nicke dilansir Antara, Minggu (17/2). "Karena kami yang membangun."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan akan membicarakan penurunan harga avtur dengan pihak Pertamina. Apabila Pertamina tidak mau memberikan harga avtur yang sama dengan pasar internasional, maka sang Presiden akan mendatangkan kompetitor lain.

Menanggapi hal tersebut, Nicke mengaku pihaknya tidak khawatir. Pasalnya, bisnis avtur dalam negeri sudah diatur dalam peraturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dan dalam aturan tersebut, Kementerian ESDM memberi keleluasaan bagi pihak yang mau masuk ke dalam bisnis penjualan avtur. Asalkan, dapat memenuhi syarat yang ditentukan dan memiliki izin.

"Bagi kami Pertamina, tidak masalah," tegas Nicke. "Justru ini menjadi tantangan untuk menunjukkan kesiapan kami. Tidak apa-apa karena dunia ini berubah."

Meski demikian, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, sebelumnya menyebut bahwa belum ada perusahaan lain yang siap berbisnis avtur selain Pertamina. Pasalnya, perusahaan yang berbisnis avtur harus mendapat izin dari bandara serta membangun depot pengisian pesawat udara.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru