Paparkan Data Jelas dan Konkret, Jokowi Diprediksi Mampu Gaet Suara Setelah Debat Kedua
Nasional

Dengan berbekal pada data dan capaian selama ini, Jokowi mampu memberikan solusi secara detail untuk mengatasi persoalan yang ada.

WowKeren - Debat Pilpres digelar selain untuk memberikan edukasi kepada publik juga diharapkan bisa menjadi referensi. Publik bisa menilai kualitas langsung calon presiden lewat gagasan-gagasan yang dipaparkan. Oleh sebab itu, debat ini juga penting untuk menentukan pilihan.

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai bahwa Capres 01 Joko Widodo alias Jokowi berpotensi mendapatkan lebih banyak suara setelah debat kedua. Sebab, Jokowi dinilai mampu membeberkan capaian-capaian selama masa pemerintahannya dan berbicara menggunakan data.

Ari mengatakan bahwa jika ia memosisikan dirinya sebagai swing voters maupun undecided voters maka akan lebih cenderung memilih Jokowi daripada Prabowo Subianto. "Kalau kemarin saya memosisikan sebagai undecided voters atau swing voters, atau saya masih bimbang, mereka akan lebih cenderung punya tren preferensi ke 01," kata Ari di Jakarta Selatan, Senin (18/2).

Adapun alasannya, karena Jokowi mampu memberikan penjelasan secara lebih jelas dan konkret dengan berdasarkan pada apa yang sudah dicapai olehnya selama ini. Dari situ, menurut Ari, Jokowi kemudian bisa memaparkan kebijakan apa saja yang akan dilakukan di periode berikutnya.


"Karena paparannya lebih jelas, lebih konkret, pragramatik, dia baseline capaian sekarang," tutur Ari. "Kemudian ditarik menjadi rencana kebijakan berikutnya seperti apa, melanjutkan kebijakan di periode kedua seperti apa."

Sebaliknya, Ari menilai Prabowo kurang bisa mengimbangi data serta capaian yang disampaikan oleh Jokowi. Capres 02 tersebut belum terlihat memberikan solusi nyata terkait permasalahan yang ada di masyarakat. Prabowo hanya mampu memberikan penjelasan secara permukaan menyangkut hal-hal umum tanpa ada gagasan yang spesifik terkait kebijakan yang harus dibuat.

"Kemudian tidak nampak di 02, hanya bicara 'Oke kami berbeda dari segi falsafah dan strategi'," tambah Ari. "Tapi berbedanya itu di mana, turunan program policy-nya itu tidak muncul."

Padahal kemampuan Capres untuk menjabarkan kebijakan sangat penting. Sebab, rakyat lebih membutuhkan detail solusi yang dituangkan dalam bentuk kebijakan sebagai upaya mengatasi persoalan yang ada. Bukan hanya strategi dan propaganda maupun retorika.

"Padahal kan yang dibutuhkan rakyat bukan propaganda, bukan slogan, bukan retorika, bukan hanya falsafah yang berbeda dan strategi," tutur Ari. "Tapi detailnya seperti apa, konkretnya seperti apa."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait