Jusuf Kalla Sebut Pulau Komodo Harus Ditata Ulang Namun Tak Perlu Ditutup
Instagram/wapresri.go.id
Nasional

JK menilai bahwa proses pemeliharaan bisa tetap dilakukan tanpa harus menutup pulau tersebut.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, sempat muncul wacana mengenai penutupan Pulau Komodo. Hal ini dilakukan untuk menata kembali habitat komodo agar lebih berkembang. Sebab, saat ini jumlah populasi hewan langka semakin berkurang dan ukuran tubuh komodo juga tidak sebesar dulu.

Wacana ini tentu saja menuai protes dari sejumlah pihak mengingat Pulau Komodo adalah ikon wisata di Labuan Bajo. Protes terutama datang dari kalangan para pengusaha di sekitarnya. Penutupan pulau itu sama artinya dengan mematikan sumber ekonomi masyarakat yang biasa menggantungkan hidup mereka dari kegiatan wisata di pulau tersebut.

Terkait hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa penutupan tidak perlu dilakukan. Keputusan itu didapat setelah dirinya berbicara dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat.

Pada dasarnya, memang perlu adanya revitalisasi Pulau Komodo. Pulau ini harus ditata ulang namun prosesnya harus dilakukan secara bertahap. Sehingga tidak perlu ditutup.


"Saya sudah bicara dengan Pak Gubernur (NTT)," kata JK di kantor Wapres di Jakarta pada Selasa (19/2). "Bahwa memang Komodo itu harus direvitalisasi secara baik tapi bertahap. Tidak ditutup."

JK mengatakan bahwa tetap dibukanya wisata di pulau tersebut tidak akan mengganggu proses pemeliharaan yang dilakukan. Sehingga, keduanya bisa berjalan dalam waktu yang bersamaan.

JK tak ingin menutup pulau yang merupakan salah satu warisan dunia yang telah diakui oleh UNESCO itu. Sebab, ada banyak destinasi wisata di sekitarnya. Para wisatawan bisa diarahkan ke Pulau Rinca yang juga terdapat komodo di sana. Ada juga Pink Beach yang tak kalah menarik. Dengan begitu, masyarakat di sana juga akan tetap bisa bekerja.

"Mungkin tahun ini bisa pulau (Komodo) diperbaiki. Selama perbaikan itu wisatawan pergi ke pulau lain, kan ada Pulau Rinca, ada Pink Beach," jelas JK. "Jadi masyarakat tetap punya kerjaan. Diperbaiki dulu, kalau selesai pindah ke tempat yang lain."

Persoalan Pulau Komodo mulai mencuat sejak November 2018. Hal itu bermula ketika Viktor mengatakan ingin mengambil bagian dalam pengelolaan pulau tersebut. Tak hanya penutupan pulau, Gubernur NTT tersebut juga sempat membuat wacana untuk menaikkan harga tiket masuk bagi wisatawan.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait