Kampanye Prabowo di Sleman Ricuh, Ngabalin Bandingkan dengan Jokowi yang 'Adem Ayem'
Nasional

Ngabalin menjelaskan jika dugaan kericuhan kampanye Prabowo yang diduga karena pendukung Jokowi tersebut bukan hal yang harus cepat direspon.

WowKeren - Agenda kampanye Calon Presiden Indonesia nomor urut 02, Prabowo Subianto, di Sleman, Yogyakarta pada Rabu (27/2) berlangsung ricuh. Konflik yang terjadi di lokasi acara membuat polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Ricuh kampanye Prabowo tersebut diduga terjadi lantaran ada dua orang yang belum diketahui identitasnya membawa spanduk Joko Widodo-Ma'ruf Amin di tengah massa pro Prabowo di luar Grand Pacific Hall. Keduanya langsung dikejar massa pro Prabowo sebelum akhirnya bisa diamankan oleh polisi yang berjaga dalam lokasi tersebut.

Merespon kericuhan yang terjadi di kampanye Prabowo, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan jika Joko Widodo belum mengomentari hal itu. Menurutnya, Jokowi hanya akan cepat merespon tuduhan-tuduhan yang mencederai demokrasi saja. Ngabalin kemudian membandingkan kampanye Prabowo dengan kepribadian Jokowi yang tenang.


"Belum. Kalau Jokowi mah senyum-senyum, santai-santai saja kan," terang Ngabalin di posko relawan Kotak Hijau, Jalan Brawijaya IX, Jakarta Selatan, pada Rabu (27/2) kemarin. "Tapi kalau sudah menyangkut mencederai sistem nilai dalam demokrasi pasti beliau ngomong. Umpama mengenai azan, lahan, pasti beliau bicara. Tapi kalau yang begitu-begitu ndak lah."

Diketahui, beberapa waktu lalu beredar video viral ibu-ibu yang menyebarkan kampanye hitam. Mereka diduga merupakan bagian dari pendukung Prabowo yang coba menyudutkan Jokowi dengan menyebarkan kabar bohong.

Kericuhan yang terjadi pada agenda kampanye Prabowo di Sleman cukup menuai perhatian. Seorang warga yang berada di lokasi kejadian memberikan kesaksian mengenai adanya kericuhan tersebut. "Tadi ada dua orang bawa spanduk Jokowi-Amin, dikejar," ujar Aji, salah seorang warga.

Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdian, turut membenarkan peristiwa kericuhan ini. "Betul ada sedikit insiden (di sekitar Grand Pacific Hall). Itu untuk menghalau gesekan, untuk meredam emosi massa di lapangan. Jadi anggota mengeluarkan tembakan peringatan, hanya menghalau agar tidak ada gesekan," terang Rizky.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru