Kemendikbud Gandeng TNI Isi Kekurangan Guru di Wilayah Perbatasan
Instagram/kemdikbud.ri
Nasional

900 personel TNI AD tersebut akan dikerahkan masuk ke sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan tenaga pengajar.

WowKeren - Kurangnya tenaga pengajar di bangku sekolah menjadi masalah yang cukup serius dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sejumlah wilayah di nusantara masih belum memiliki jumlah tenaga pengajar yang memadai untuk mendidik para putra bangsa, khususnya di wilayah perbatasan.

Sebagai langkah solusi untuk menutup kekurangan guru di wilayah ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Para personel TNI ini dikerahkan untuk mendapat tambahan tenaga sebagai guru di daerah 3T (Terluar, Tertinggal, dan Terdepan).

"Ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan guru yang ada di daerah 3T," kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano di Jakarta, Rabu (27/2). "Banyak sekolah di daerah 3T yang kekurangan guru."

Adapun langkah tersebut masih berkaitan dengan perjanjian kerja sama antara Kemendikbud dengan TNI AD tentang Penugasan Personel TNI AD sebagai pengajar pada satuan pendidikan di wilayah 3T. Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi penguatan kompetensi dalam proses pembelajaran di kelas, program penguatan peserta didik, dan pemantau serta evaluasi.


Untuk menciptakan kelas yang menyenangkan, pihak Kemendikbud akan mengajarkan kepada para prajurit tersebut mengenai pembinaan karakter, bela negara, serta kecakapan hidup dan kepanduan. Sebab, mayoritas dari mereka adalah lulusan SMA.

"Jadi kita ajarkan bagaimana pedagogiknya," terang Supriano. "Karena sebagian besar adalah lulusan SMA. Tujuannya agar bisa menciptakan kelas yang menyenangkan."

Langkah penguatan kompetensi itu dilakukan kepada 900 orang. 450 di antaranya merupakan TNI AD dan Batalyon 600 Raider Balikpapan serta 450 orang TNI AD dari Batalyon 303 Raider Garut.

Para tentara itu akan dikirim ke sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. Adapun kerja sama ini, kata Supriyono, merupakan bentuk sinergi antara Kemendikbud dengan TNI dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. "Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi Kemendikbud dan TNI untuk mencerdaskan anak bangsa," imbuhnya.

Kekurangan guru di Indonesia salah satunya disebabkan oleh banyaknya guru yang pensiun maupun meninggal dunia. Untuk itu, demi mengisi kekosongan tersebut pemerintah telah berupaya mengalokasikan sejumlah formasi untuk tenaga pengajar dalam perekrutan CPNS setiap tahunnya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait