Probowo Sebut Utang BPJS Rp 20 Triliun Masalah Kecil
Twitter/prabowo
Nasional

Menurut Prabowo, utang BPJS tidak seberapa jika dibandingkan dengan jumlah kebocoran anggaran negara.

WowKeren - Masalah defisit yang dialami oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih belum tuntas. Tunggakan utang yang cukup besar membuat badan negara yang satu ini dinilai kurang mampu memberikan layanan publik secara maksimal. Hingga saat ini, pemerintah masih berupaya untuk menutup defisit tersebut dengan menyuntikkan sejumlah dana.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai bahwa utang BPJS bukanlah masalah yang sulit. Menurutnya, utang BPJS yang saat ini berkisar di angka Rp 20 triliun cukup mudah untuk ditangani.

"Kalau saudara-saudara mengatakan defisit BPJS, kalau tidak salah Rp 20 triliun," kata Prabowo saat berdialog dengan komunitas kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta, kamis (28/2). "Kalau saya memimpin pemerintahan, saya anggap itu masalah kecil."

Prabowo menilai bahwa angka tersebut tidak begitu besar. Utang BPJS bisa segera dilunasi bila pengelolaan kekayaan negara dilakukan secara tepat.

Pengelolaan yang tepat bisa mencegah terjadinya kebocoran anggaran, yang mana menurut Prabowo jumlahnya mencapai Rp 1.000 triliun. Jika dibandingkan dengan utang BPJS yang hanya Rp 20 triliun, tentu jauh lebih besar.


"Saya perhitungkan kebocoran (anggaran) bangsa Indonesia setiap tahun adalah 1000 triliun lebih," tegas Prabowo. "Saya ada datanya. Ini fakta."

Ia berkomitmen ketika berhasil menjadi presiden di periode berikutnya, ia akan berupaya menyelesaikan masalah kebocoran anggaran. "Saya akan selesaikan masalah kebocoran anggaran kita. Lalu saya akan undang kalian semua ke Istana," imbuh Prabowo.

Sebab, kesehatan dan pendidikan harus menjadi prioritas utama pemerintah. Oleh sebab itu, ia tidak akan ragu menganggarkan dana yang besar untuk kedua sektor tersebut.

"Saya akan tanya, kalian butuh berapa triliun?" tanya Prabowo. "Saya berikan, karena kesehatan dan pendidikan yang utama."

Sementara itu, pemerintah berencana akan menyuntikkan dana tambahan untuk BPJS sebesar Rp 5,2 triliun tahun ini. Hasil audit menunjukkan bahwa BPJS masih memiliki tunggakan sebesar Rp 16,58 triliun. Saat ini, dana tambahan tersebut masih dipersiapkan oleh Kementerian Keuangan.

"Insyaallah dalam waktu dekat akan dipersiapkan Kemenkeu dan BPJS," kata Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani di Bali beberapa waktu lalu. "Kemenkeu sudah siapkan Rp 5,2 triliun nantinya akan dikoordinasikan dengan BPJS."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait