Amien Rais Ancam KPU Prabowo Mundur dari Pilpres, Fadli Zon Sebut Itu Peringatan
Nasional

Fadli Zon juga mengatakan bahwa hal tersebut bertujuan agar KPU tetap independen.

WowKeren - Amien Rais dan sejumlah massa Forum Umat Islam Indonesia (FUI) mengadakan demonstrasi menuju gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumar (1/3) kemarin. Hari itu, Amien Rais memberikan ancaman kepada KPU untuk melakukan audit forensik IT. Jika hasilnya tidak bersih, maka Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan mundur dari kontestasi Pilpres 2019.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah retorika. Menurutnya, permintaan tersebut adalah hal yang wajar.

"Itu kan retorika, artinya Pak Amien mendorong KPU benar-benar bersih dan mau menerima aspirasi dari pihak kami untuk melakukan audit forensik," kata Fadli Zon, Sabtu (2/3) ini, seperti dikutip dari Detik. "Karena audit forensik menentukan juga jalannya pemilu ini berjalan dengan bersih, jujur, adil, demokratis atau tidak. Itu permintaan yang sangat wajar."

Fadli Zon juga mengatakan bahwa hal tersebut bertujuan agar KPU tetap independen. Ia menuturkan lagi, ancaman Amien Rais merupakan peringatan.


"Supaya KPU tetap independen, jangan menjadi suatu penyelenggara yang berpihak, saya kira itu peringatan," lanjutnya. "Dan itu diperlukan supaya ada pengawasan dan kontrol fair masyarakat dan dari dua belah pihak."

Selan itu, Fadli Zon juga mengomentari terkait penyataan Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin yang sempat menyerukan soal pembubaran KPU. Ia menyebut hal tersebut juga sebagai sebuah retorika.

"Itu kan retorika juga, saya kira itu bagian upaya pengawasan, jangan semua diartikan secara harfiah, kita bangsa yang sudah beradab," katanya. "Jadi ada dalam kata itu kata yang konotatif dan denotatif, kalau konotatif itu ada kiasan kiasan, jadi jangan mundur ke belakang dalam literasi, apalagi retorika politik, bisa aja."

Fadli Zon menganggap pernyataan keduanya akan membuat pemilu lebih berkualitas. "Ada waktu bagi KPU untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak, termasuk BPN, masyarakat yang mendukung Prabowo-Sandi, supaya hasilnya fair, kalau fair semua menerima," ujarnya.

"Kalau ada wasit berpihak itu bahaya, aparat keamanan juga harus tidak berpihak," ucap Fadli. "Jangan ada aparat penegak hukum melakukan kampanye terselubung dengan menggunakan tangan kekuasaan, itu berbahaya."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru