Tanggapi Pidato AHY, Timses Jokowi: Bibit Radikalisme Tumbuh di Era SBY
Nasional

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, menilai ada pembiaran terhadap benih-benih radikalisme dalam masa pemerintahan SBY.

WowKeren - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, menyebut bahwa situasi politik dan demokrasi Indonesia yang telah dibangun sejak 1998 kini malah mengalami kemunduran. Hal tersebut diungkapkan AHY dalam pidato politiknya yang diadakan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3) kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ikut buka suara. Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, menyebut bahwa sistem demokrasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono banyak menelurkan bibit-bibit radikalisme.

"Era Pak SBY nampaknya memang terjadi situasi yang kondusif dan damai," tutur Raja Juli dilansir Tempo, Senin (4/3). "Tapi pada saat yang bersamaan, justru diam-diam kekuatan radikal, pro khilafah, kekuatan pro intoleransi itu menguat."

Tak hanya itu, Raja Juli juga menilai bahwa terjadi pembiaran terhadap benih-benih radikalisme dalam 10 tahun masa pemerintahan SBY. Menurut Raja Juli, hal ini disebabkan oleh sifat SBY yang kompromistis dan akomodatif terhadap pergerakan terkait.

"Justru era Pak Jokowi itu terkena impact-nya," terang politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut. "Ketika kotak Pandora dibuka (di era SBY), justru persoalan kebangsaan kita justru lagi rapuh-rapuhnya. Karena 10 tahun pembiaran oleh Pak SBY itu."


Menurut Raja Juli, Jokowi sebagai penerus SBY kala menjabat sebagai Presiden di 2014 banyak melakukan tindakan tegas. Salah satunya adalah menerbitkan Perppu Ormas dan penegasan bahwa khilafah bertentangan dengan Pancasila.

"Itu kan sesuatu yang sangat wajar dilakukan untuk menjaga kesatuan NKRI yang selama ini dibiarkan oleh Pak SBY," ujar Raja Juli. "Itu yang jadi bibit merusak demokrasi."

Diketahui, pidato yang disampaikan oleh AHY tersebut dalam rangka mewakili sang ayah yang tengah berada di Singapura. SBY diketahui menemani sang istri, Ani Yudhoyono yang menderita sakit kanker darah.

Pidato tersebut lantas menjadi bahan perbincangan banyak pihak. Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, misalnya. Ma'ruf menilai bahwa AHY sebenarnya masih bersikap netral terhadap gelaran Pilpres 2019.

Di sisi lain, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakin bahwa Partai Demokrat sepenuhnya mendukung Prabowo-Sandi. BPN juga mengaku materi pidato AHY sudah disampaikan lebih dahulu kepada Prabowo.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru