Kontak Senjata di Nduga Tewaskan 3 Prajurit TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Medan Kejar KKB
Nasional

Jokowi maklum apabila TNI dan Polri mendapat tantangan tersendiri dalam upaya mengejar KKB.

WowKeren - Kontak senjata antara TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi di Nduga, Papua, memakan korban jiwa. Selain tiga prajurit TNI yang tewas, sebanyak 7 - 10 anggota KKB juga diperkirakan menjadi korban jiwa.

Menanggapi peristiwa tersebut, Presiden Joko Widodo pun buka suara. Jokowi meminta agar pelaku penyerangan dikejar.

"Ini sudah saya perintahkan sejak peristiwa yang pertama (penyerangan oleh KKB Papua di Nduga) dulu untuk dikejar, diselesaikan," ujar Jokowi usai peresmian Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Lampung Tengah, Jumat (8/3). Sang Presiden pun memahami sulitnya medan yang harus dihadapi dalam pengejaran KKB tersebut.

Pasalnya, Jokowi pernah mengunjungi Nduga pada saat ia mulai menjabat sebagai Presiden RI. Medan tersebut terdiri dari hutan belantara.

"Kita harus tahu yang namanya Nduga medannya hutan belantara bukan sesuatu yang gampang ini," jelas Jokowi. "Medannya hutan belantara betul. Kita pernah ke sana."


Oleh sebab itu, Jokowi maklum apabila TNI dan Polri mendapat tantangan tersendiri dalam upaya mengejar KKB. "Sehingga juga tidak mudah bagi TNI Polri untuk mengejar dan menyelesaikan ini tidak mudah karena medannya betul-betul sangat berat dan hutan belantara," tutur Jokowi.

Diketahui, pasukan yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) tersebut diserang pada Kamis (7/3) sekitar pukul 08.00 WIT. Pasukan TNI yang berjumlah 25 orang tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran.

Tak hanya sekali, serangan kedua terjadi pada pukul 15.00 WIT. Dua unit helikopter jenis Bell didatangkan untuk mengevakuasi para korban prajurit yang gugur. Namun sebelum mendarat, helikopter tersebut justru mendapat serangan.

Serangan tersebut lantas membuat tiga orang pasukan TNI tewas. Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Di sisi lain, Ketua DPR, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, meminta kepada pemerintah dan TNI untuk menambah pasukan di Nduga, Papua. "Untuk menjaga moral seluruh prajurit yang bertugas di Nduga, Ketua DPR mendorong pemerintah dan TNI mengeskalasi kekuatan atau penambahan pasukan di Nduga," ujar Bamsoet kepada wartawan pada Jumat.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru