Tak Hanya Capres-Cawapres, Grace Natalie Nilai Debat Juga Perlu Digelar Antar Parpol
Instagram/gracenat
Nasional

Debat antara Parpol diperlukan untuk mengetahui seberapa kualitas dari para partai tersebut.

WowKeren - Menjelang Pilpres, salah satu acara yang banyak dinanti oleh masyarakat adalah debat antara Capres-Cawapres. Dalam debat ini, rakyat dapat menilai secara langsung kualitas masing-masing kandidat lewat visi dan misi yang disampaikan.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai bahwa sebetulnya debat juga perlu digelar antar para partai politik. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas anggota DPR.

"Bagi kami debat ini penting," kata Grace saat memberikan pidato politik di Festival 11 Medan, Sumatera Utara. Senin (11/3). "Untuk memastikan kualitas DPR mendatang tidak lebih buruk."

Meski publik sudah disuguhkan "pertarungan" antar Capres-Cawapres di panggung debat, namun masih ada yang kurang. Menurut Grace, dalam proses Pemilu seharusnya masyarakat juga memiliki kesempatan untuk melihat kontestasi antar 16 partai politik.

"Ada satu hal yang masih kurang dari proses Pemilu kali ini," terang Grace. "Yakni publik kehilangan kesempatan untuk melihat kontestasi ide diantara 16 partai politik."


Grace menganggap bahwa hingga saat ini publik masih belum mengetahui secara jelas bagaimana visi dan misi para partai nasionalis untuk memberantas korupsi. Publik juga tidak tahu bagaimana solusi partai-partai tersebut terkait masalah poligami dan aksi intoleran yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

"Kita tidak tahu apa beda visi dan misi partai-partai nasionalis dalam pemberantasan korupsi?" tanya Grace. "Apa posisi mereka dalam isu poligami? Apa yang akan mereka lakukan bila ada penutupan gereja?"

Menurutnya, rakyat berhak mendengar inspirasi serta tindakan apa yang akan dilakukan oleh para Parpol dalam menghadapi persekusi. Beberapa yang menjadi korban persekusi di antaranya jemaah Ahmadiyah serta para pemangku adat dan penghayat.

"Apa tindakan mereka menghadapi persekusi terhadap Ahmadiyah, Syiah, serta kelompok-kelompok adat dan penghayat?" tegas Grace. "Rakyat berhak mendengar."

Dalam pidato tersebut, Grace juga sempat menyinggung perbedaan dirinya dengan partai nasionalis lainnya. Kritik tersebut tak hanya ditujukan kepada para lawan politiknya, namun juga partai koalisi yang mendukung Paslon 01.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru