Sebagai leader, Choi Jong Hoon dianggap telah mempermalukan F.T. Island.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Kamis, 14 Maret 2019 - 11:11 WIB
WowKeren - Choi Jong Hoon F.T. Island diduga terlibat dalam kasus video seks ilegal Jung Joon Young. Belum cukup, ia juga ketahuan mengemudi sambil mabuk serta menyuap polisi agar kasusnya tak bocor ke telinga media.
Pada Rabu (13/3) kemarin, sebuah pernyataan diposting di DC FTISLAND Gallery yang menuntut agar Choi Jong Hoon dikeluarkan dari band. Pihak yang mempostingnya menyertakan berbagai tindak kriminal yang saat ini dikaitkan dengan Choi Jong Hoon yaitu mengemudi dalam keadaan mabuk, penyuapan polisi, perekaman video secara ilegal, dan penyebaran video seks.
Postingan itu juga mengkritik FNC Entertainment karena hanya menangani masalah tuduhan layanan pendamping seksual dalam pernyataan sebelumnya, dan tidak termasuk penyebutan video ilegal. Selain itu, para penggemar mengatakan bahwa Choi Jong Hoon tidak hanya belum memberikan permintaan maaf yang tulus dan janji untuk refleksi diri, ia juga belum berbicara secara pribadi sama sekali tentang masalah ini kepada publik atau penggemar.
"Sebagai seorang leader, dia telah mempermalukan citra F.T. Island dan diperkirakan akan mempengaruhi aktivitas mereka secara negatif. Kami sangat menuntut pada 13 Maret 2019 agar Choi Jong Hoon dikeluarkan, bukan hiatus, dari grup," demikian isi postingan tersebut.
Namun tak semua penggemar setuju dengan pernyataan ini, dan komunitas online bukanlah perwakilan dari fandom secara keseluruhan.
Sebelumnya pada hari yang sama, FNC Entertainment menyatakan bahwa Choi Jong Hoon telah mengkonfirmasi insiden mengemudi dalam keadaan mabuk yang dilakukannya pada 2016. Agensi juga menyatakan bahwa ia tidak menyuap polisi atas insiden tersebut agar tidak bocor ke media.
Namun, pesan antara Choi Jong Hoon, Jung Joon Young, Seungri dan banyak lagi yang dilaporkan oleh SBS 8 O’Clock News malam itu menunjukkan diskusi tentang pembayaran yang dilakukan untuk menjaga agar masalah ini tak diketahui. Choi Jong Hoon juga diduga menjadi anggota grup chat di mana video-video seksual ilegal perempuan dibagikan.
(wk/dewi)
