Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan soal video viral yang menunjukkan penemuan ikan hiu di dataran tinggi di Sentani, Jayapura.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 20 Maret 2019 - 09:47 WIB
WowKeren - Warga sempat dihebohkan dengan penemuan beberapa ekor ikan hiu setelah terjadinya banjir bandang di Sentani, Jayapura. Pasalnya, ikan predator yang seharusnya hidup di lautan tersebut justru ditemukan di dataran tinggi.
Foto dan video beberapa ekor ikan hiu tersebut lantas ramai dibagikan di media sosial. Salah satu videonya juga diunggah oleh akun Twitter @SyuKr0N pada Selasa (19/3).
"Weeehhh?? Ada ikan hiu di Gunung Cyclop, Sentani," tulis akun tersebut. "Klo diliat bentuknya sih ini jenis Blacktip ya. Ta... Tapi gimana caranya dah."
Weeehhh?? Ada ikan hiu di Gunung Cyclop, Sentani 😱 klo diliat bentuknya sih ini jenis Blacktip ya.
— SyuKroN (@SyuKr0N) March 19, 2019
Ta... Tapi gimana caranya dah 😂 pic.twitter.com/WJyiRRHcxC
Dalam video tersebut tampak seorang pria bertopi merah memegang ikan hiu pada kedua tangannya. Ia pun menjelaskan bahwa ketiga ikan hiu tersebut ditemukan di pegunungan.
"Bukan di laut atau di daratan, tapi ini di atas pegunungan. Ada beberapa ikan hiu yang kami dapat dalam musibah banjir ini," ujar pria dalam video tersebut. "Silahkan lihat, ini bukan suatu kebohongan. Ini suatu kenyataan. Inilah kebesaran Tuhan, bahwa di atas gunung pun ada ikan hiu."
Menanggapi fenomena unik tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberi penjelasannya. Menurut peneliti LIPI, Silvia Oktaviani, ada kemungkinan ikan hiu tersebut merupakan hewan peliharaan warga setempat yang lepas.
"Saya yakin ada campur tangan manusia di dataran tinggi yang kemungkinan adalah dipelihara orang," jelas Silvia dilansir detikcom, Selasa (19/3). "Kemungkinan di akuarium terus lepas. Karena ditemukan cuma beberapa dan ukuran juga kecil."
Silvia pun menilai bahwa hiu tersebut merupakan jenis blacktip reef shark yang hidup di area terumbu karang. Meski tidak termasuk dalam jenis hewan yang dilindungi, hiu tersebut masuk dalam kategori hampir terancam (near threatened/NT).
"Jenis ikan di perairan di Indonesia hidup di terumbu karang, bukan jenis air tawar," terang Silvia. "Saya ketahui bisa hidup di daerah terumbu karang dan beberapa kali ditemukan mangrove."
(wk/Bert)