MUI Jabar Pertimbangkan Fatwa Haram Game PUBG Usai Penembakan di Selandia Baru
Nasional

India diketahui juga sudah mengeluarkan larangan bagi anak dan remaja untuk bermain PUBG karena dinilai mengandung aksi kekerasan.

WowKeren - Game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) menjadi sorotan usai peristiwa penembakan yang terjadi di dua masjid Selandia Baru pada Jumat (15/3) yang lalu. Diketahui, pada peristiwa tersebut, seorang pria diketahui menyiarkan secara langsung aksinya menembaki orang di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Christchurch.

Usai peristiwa teror tersebut, Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat, tengah mempertimbangkan adanya fatwa haram bermain game berbasis online itu. Hal itu dilakukan lantaran pelaku penembakan disebut-sebut terinspirasi game PUBG.

"Tentu kita harus teliti terlebih dahulu mengenai dampak dari game ini," ujar Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafei, sepeerti dilansir Detik pada Kamis (21/3). "Kami belum melakukan fatwa. Tapi secara umum kalau (PUBG) berdampak merusak jadi tidak boleh. Akan kami pertimbangkan buat fatwa supaya perlu ada menutup jalan sebuah kejahatan."

Selain MUI Jabar, larangan bermain game dari Tancent Games itu sudah lebih dahulu dikeluarkan oleh India. Negara tersebut melarang para anak dan remaja untuk bermain game yang mengharuskan seseorang bertahan hidup dengan berperang menggunakan senjata itu.


India menilai jika permain itu sudah mengandung aksi kekerasan yang dapat memengaruhi anak muda. Kepolisian India juga sudah mengancam akan memberikan hukuman penjara bagi yang kedapatan memainkan PUBG.

Seperti diketahui, aksi penembakan di dua masjid Selandia Baru mendapatkan sorotan dunia. Akibat kejadian tersebut, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyebut hari itu sebagai hari kelam bagi Selandia Baru.

Penembakan membabi buta yang dilakukan oleh warga Australia, Brenton Tarrant, itu ia siarkan secara langsung di Facebook. Beberapa saat setelah itu, pihak Facebook memutuskan untuk menghapus segala video yang berkaitan dengan penembakan yang menewaskan hingga 50 orang tersebut.

Selain warga Selandia Baru dan beberapa negara lain, warga Indonesia juga turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Satu orang dikabarkan meninggal dunia atas peristiwa berdarah itu. Sementara itu, sejumlah lainnya diketahui luka-luka dan masih mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat terkena luka tembak.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait