Rocky Gerung Sindir Bawaslu: Hanya Sibuk Awasi Jari, Hingga Jadi Bawasri
Nasional

Menurut Rocky, Bawaslu justru lebih sering mempermasalahkan pose dua jari yang dilakukan beberapa pihak.

WowKeren - Ahli filsafat Rocky Gerung turut hadir dalam acara Aliansi Pengusaha Nasional pada Kamis (21/3). Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan sindirannya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Menurut Rocky, Bawaslu justru lebih sering mempermasalahkan pose dua jari yang dilakukan beberapa pihak. Sehingga, Rocky menyebut bahwa Bawaslu seharusnya berubah nama menjadi Bawasri.

"Yang terjadi Bawaslu sibuk mengawasi jari," tutur Rocky dalam acara yang digelar di Djakarta Theatre tersebut. "Sehingga jadinya Bawasri, Badan Pengawas Jari."

Rocky lantas menjelaskan bahwa sebenarnya ada hal yang lebih penting untuk diawasi. Seperti spanduk-spanduk berisi isu sentimentil yang masih beredar.

Salah satunya, tutur Rocky, adalah spanduk bertuliskan "Kami Rakyat Jokowi" yang banyak terpasang di Jawa Timur. Meski demikian, Bawaslu justru tidak melakukan tindak peneguran.


"Saya seminggu lalu muter-muter Jawa Timur, Tuban, Lamongan, Jember," jelas Rocky. "Dan itu sepanjang kawasan-kawasan strategis Jatim ada baliho gede-gede. Tulisannya 'Kami rakyat Jokowi' dan Bawaslu enggak negur yang pasang spanduk itu."

Menurut Rocky, pesan dalam spanduk tersebut berbahaya dan tak masuk akal. Karena ada implikasi bahwa mereka bukan lagi rakyat apabila Joko Widodo tak lagi menjabat sebagai Presiden.

"Sebenarnya itu spanduk yang berbahaya dan enggak masuk akal, karena rakyat itu lebih panjang usianya daripada usia Presiden Jokowi. Rakyat itu abadi, rakyat itu tidak mungkin berubah. Presiden diganti setiap lima tahun, rakyat enggak diganti," terang Rocky. "Jadi kalau disebut 'Kami rakyat Jokowi', berarti 17 April nanti mereka tidak lagi jadi rakyat. Kan logikanya begitu. 'Kami rakyat Jokowi', yang lain tuyul apa."

Selain itu, Rocky juga menyebut bahwa spanduk tersebut menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Sehingga Bawaslu harusnya menindak tegas pemasangan spanduk tersebut.

"Kalau mengatakan 'kami fanatik kepada Jokowi', oke, 'kami pendukung Jokowi', oke, 'Kami cebong', enggak soal. Tapi ini memakai kata rakyat, itu artinya memecah belah. Dan Bawaslu mestinya menegur spanduk enggak masuk akal itu," tegas Rocky. "Bukan mengawasi jari orang, karena tugas Bawaslu adalah memeriksa mana kampanye yang berargumen dan hanya sentimen. Bawaslu mestinya tegur mereka yang memasang spanduk yang berbasis sentimen. 'Kami rakyat Jokowi' itu sentimen, bukan argumen."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait