Warganet Twitter sempat meramaikan dengan tagar #INAelectionObserverSO menyusul kecemasan Rocky Gerung terhadap kecurangan Pemilu.
- Silmi Amalia Fidareni
- Sabtu, 23 Maret 2019 - 08:53 WIB
WowKeren - Pengamat politik Rocky Gerung merasa cemas akan berbagai kecurangan yang ia rasakan jelang Pemilu 2019. Dalam cuitan di Twitter pribadinya, ia menyampaikan usulan agar dilakukan pemantauan oleh pengamat internasional.
"Legitimasi Pemilu makin defisit. Gejala kecurangan makin kentara," tulis Rocky dalam cuitan di Twitter pada selasa (19/3) yang lalu. "Saya kira penting lembaga pemantau independen internasional ikut mengawasi. Demi transparansi demokrasi."
Legitimasi Pemilu makin defisit. Gejala kecurangan makin kentara. Saya kira penting lembaga pemantau independen internasional ikut mengawasi. Demi transparansi demokrasi.
— Rocky Gerung (@rockygerung) 19 Maret 2019
Kecemasan Rocky ini tampaknya turut disambut oleh warganet. Tagar #INAelectionObserverSO terlihat muncul sebagai reaksi atas usulan adanya pemantauan internasional untuk Pemilu Indonesia pada bulan April mendatang.
#INAelectionObserverSO#INAelctionObserverSOSpic.twitter.com/bxM5kvHA8g
— Andrianom (@Andrianom2) 21 Maret 2019
Menanggapi usulan tersebut, Tim Kampanya Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin memberikan pendapat. Menurut perwakilan TKN, adanya pengamat asing untuk pemilu sah-sah sah saja. Namun, TKN meminta hal tersebut tak dijadikan acuan.
TKN menegaskan jika pelaksanaan pemilu sudah diatur undang-undang. Oleh karena itu, mereka menyebut usulan adanya pengamat asing merupakan bentuk ketidakpercayaan diri dan negara.
"Pengamat asing apapun namanya boleh saja, UU membolehkan kok silakan datang, tetapi mereka bukan acuan," ujar Wakil Ketua TKN, Johnny G Plate, di Kompleks DPR RI, pada Kamis (21/3). "Kalau ada teman-teman dari sebelah yang bilang pengamat asing begitu pentingnya, dia tidak percaya diri, tidak percaya pada negara, tidak percaya pada undang-undangnya sendiri. Yang seperti begitu masukin tong sampah aja."
(wk/silm)