Ambruk Kena Serangan Jantung, Butet Kertaradjasa: Aku Isih Urip
Instagram/masbutet
Selebriti

Terkait kondisinya sekarang, Butet memberikan penjelasan lewat pesan singkat.

WowKeren - Butet Kertaradjasa mendadak ambruk saat tampil di pementasan Indonesia Kita Lakon Kanjeng Sepuh di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (22/3).

Butet terkena serangan jantung. Hal ini juga dikatakan oleh Agus Noor, penulis "Kanjeng Sepuh". Menurut Agus, kondisi enzim di jantung Butet naik 100 kali lipat.

Tim medis pun memberikan pertolongan pertama. Alih-alih beristirahat, Butet malah memaksakan diri tetap tampil.

Butet ingin menuntaskan lakon tersebut. Meski ia kini tengah dirawat di rumah sakit.

Terkait kondisinya sekarang, Butet memberikan penjelasan lewat pesan singkat. Ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas doa publik.

"Manteman maturnuwun (terimakasih) doanya," ujar Butet. "Sampai sekarang aku masih di ruang HCU, RS St. Carolus, Jakarta Pusat. Aku isih urip (aku masih hidup)."


Pentas #KanjengSepuh Semalam, saat pentas memasuki menit ke 60an, Butet yang memerankan Semar, tumbang, tubuhnya lemas dan dingin. Tergolek pucat. Itu usai adegan Semar muncul di kuburan: hidup itu cuma main-main, yang serius kematian. (Dokter yang merawatnya kemudian menjelaskan: jantungnya kumat, enzim di jantungnya naik 100x lipat) Tentu saja menjadi cemas menegangkan, suasana di belakang panggung. Sementara di panggung, pentas terus berjalan (para pemain tak tahu apa yang terjadi dengan Butet) padahal banyak adegan yang seharusnya Semar muncul di panggung. Saya dari sisi panggung berusaha "memberi kode" pada pemain agar adegan kemunculan Semar di-skip. Pada pemain yang akan muncul kemudian, saya memberikan kemungkinan-kemungkinan impovisasi apabila Butet tak bisa melanjutkan permainan. Sementara itu, tim produksi bertindak cekatan melakukan pertolongan pertama. Sampai dirawat para medis. Ketika kondisinya pelan teratasi, dan mulai bisa bicara, Butet menyampaikan kalau ia masih ingin terus main. Saya langsung bilang ke dia, "Kamu istirahat dulu. Nyawamu lebih penting dari pentas ini!" Dia malah nyengir "Uasuuuwook." Semua sudah diantisipasi: adegan ending, di mana Butet harusnya muncul, diubah. Tapi detik-detik menjelang adegan akhir itu: Butet bersikeras muncul ke panggung. Saya tak yakin. "Biarlah saya menuntaskan kewajiban saya dengan terhormat malam ini." Begitu ia berkata. "Tapi kowe jangan mati di panggung, nanti malah ngrepoti," kata saya. Dia tertawa. Maka, saya pun membiarkannya muncul menutup adegan terakhir, saat Semar mengungkap rahasia kebenaran. Saya deg degan di samping panggung. Bagaimana kalau pingsan? Tapi yang saya saksikan: energi seorang "aktor tua" yang luar biasa, tenaga sukmanya muncul memghidupkan peran Semar, suaranya tak terdengar capek atau kelelahan. Bahkan para penonton pun tak merasakan (atau tahu) bahwa Butet baru saja pingsan! Butet, saat ini sedang di rawat di RS. Meski ia sebenarnya ia ingin tetap main siang ini dan nanti malam. Doakan yang terbaik buat kesehatannya. Cepet sehat yo, Tet!

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pangeran Kunang-kunang (@agusnoor_) pada

Butet menjelaskan bahwa dokter melakukan observasi pada jantungnya melalui metode kateter. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan dimana saja letak penyumbatan.

"Dokter akan melakukan tindakan terbaik untuk keselamatanku," tambah Butet. "Donga-dinonga bung! Aku isih urip! Berkah dalem."

Nama Butet dikenal sebagai seniman senior. Ia semakin dikenal usai menirukan suara mantan Presiden RI, Soeharto, dalam pementasan teaternya.

Selain menjadi pemain teater dan pelawak, pria kelahiran Yogyakarta, 21 November 1961 ini juga pernah menjadi pemeran film. Mulai dari "Petualangan Sherina", "Banyu Biru", "Nada Untuk Asa" dan berbagai judul lainnya.

(wk/diah)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel