Selebaran caleg PKS dari Dapil 7 Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut tersebar lewat WhatsApp.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 26 Maret 2019 - 14:07 WIB
WowKeren - Beberapa waktu lalu beredar pesan berantai berisi flyers atau selebaran calon anggota legislatif (caleg) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Dapil 7 Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Selebaran tersebut mengundang kontroversi lantaran caleg wanita bernama Hendrayani tersebut seolah mengkampanyekan poligami.
Dalam foto yang beredar di media sosial WhatsApp, tampak foto dan nomor urut caleg Hendrayani. Lalu terdapat dua tagline bertuliskan "Untuk Tasikmalaya yang Lebih Baik", dan "Santun Peduli Poligami".
Menanggapi hal tersebut, pihak PKS sudah memberikan klarifikasinya. Ketua DPD PKS Tasimalaya, Dadi Supriadi, memastikan bahwa alat peraga kampanye (APK) elektronik tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks. Ia menegaskan bahwa Hendrayani merupakan korban kejahatan siber.
"Intinya kita pastikan itu hoaks," tegas Dadi dilansir detikcom, Selasa (26/3). "Kita sudah koordinasi dengan struktur di atas PKS dan merasa dirugikan secara kepartaian dan pribadi yang bersangkutan."
Sementara itu, APK Hendrayani yang asli sebenarnya bertuliskan "Santun Peduli Profesional". Dadi mengaku akan menempuh jalur hukum untuk mengungkap pembuat dan pengedar APK elektronik hoak itu. "Kita akan menempuh jalur hukum untuk mengungkap penyebar dan pembuat informasi hoaks ini," jelas Dadi.
Sebelumnya, akun Twitter resmi PKS, @PKSejahtera, juga telah memberikan klarifikasi terkait hoaks ini. PKS melampirkan foto APK elektronik hoaks dengan APK asli yang terpasang di pinggir jalan.
HOAKS LAGI!
— DPP PKS (@PKSejahtera) March 20, 2019
Kami ingin menghadirkan demokrasi yang berkualitas dengan gagasan dan kampanye kreatif untuk Indonesia yang lebih baik.
Ayo lindungi demokrasi kita dari fitnah dan segala bentuk hoaks! pic.twitter.com/f0x7B3EQfo
Warganet pun memberikan beragam reaksi terhadap informasi hoaks tersebut. Banyak warganet yang berharap agar pembuat dan penyebar hoaks tersebut dapat segera ditemukan.
"Laporin aja biar kapok pembuat hoaknya," komentar seorang warganet. "Partai yg paling sering mendapatkan fitnah dari poligami sampai radikal," timpal warganet lain.
"Jiahhh,,,, jadi siapa nih tukang buat hoax... wkwkwk katanya berantas hoax," tulis warganet lainnya. "Mungkin juga disengaja diplesetkan agar jadi perhatian massa????" komentar seorang warganet lain.
(wk/Bert)