Sebelumnya, Luhut sudah memberikan klarifikasi terkait aksinya memberikan amplop pada kiai di Bangkalan, Madura itu. Luhut menegaskan tak ada ajakan politik untuk memenangkan paslon 01.
- Silmi Amalia Fidareni
- Jumat, 05 April 2019 - 16:53 WIB
WowKeren - Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tengah menjadi bahasan ramai. Hal itu terjadi usai videonya memberikan "salam tempel" kepada seorang kiai menjadi viral di media sosial.
Video tersebut juga dibagikan oleh politikus Demokrat, Andi Arief dalam unggahan Twitter pribadinya. Dalam video tersebut, Luhut tengah bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan, Madura. Ia terdengar membisikkan sesuatu usai memberikan amplop putih pada kiai tersebut.
"Tanggal 17, tolong disampaikan supaya semua umat," kata Luhut dalam video yang diunggah oleh akun politisi Partai Demokrat @Andi Arief pada Senin (1/4). "Santri pergi ke TPS pakai baju putih."
Usai mejadi pembahasan, Luhut sendiri sudah memberikan klarifikasi. Ia memastikan bahwa kedatangannya ke Ponpes Nurul Cholil hanya dalam rangka silaturahmi, tidak lebih. Luhut mengaku mendengar kabar bahwa Kiai Zubair sedang sakit.
Ini cara Jokowi membeli suara pic.twitter.com/76M70HuC94
— andi arief (@AndiArief__) April 2, 2019
"Mengenai kunjungan ke Bangkalan, saya sengaja menjenguk KH Zubair Muntasor yang saya dengar memiliki masalah kesehatan," tutur Luhut dalam siaran pers, Jumat (5/4). "Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi beliau."
Kendati demikian, aksi Luhut tersebut dilaporkan oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) kepada Bawaslu. ACTA meminta aksi Luhut tersebut agar diselidiki lebih lanjut.
"ACTA melaporkan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Bunsar Panjaitan ke Bawaslu RI agar dapat diperiksa dan diberikan sanksi hukum sesuai aturan dan ketentuan hukum yang berlaku," jelas jubir ACTA, Hanfi Fajri, di Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/4). "Pak Luhut meminta kepada sang kiai untuk memberitahukan kepada umat dan santri agar datang ke TPS dengan baju putih 17 April mendatang."
Hanfi menyebut jika aksi Luhut tersebut terlihat seperti meminta dukungan kepada kiai agar memenangkan paslon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Posisi Luhut sebegai Menteri Kerja Jokowi juga dinilai tidak etis dan melanggar aturan.
(wk/silm)
