Bagi warga, Pemilu hanya dilakukan sekali dalam lima tahun sehingga menerjang banjir menggunakan perahu bukanlah masalah bagi mereka asalkan bisa tetap menggunakan hak pilih.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 17 April 2019 - 13:27 WIB
WowKeren - Kondisi banjir rupanya tak menyurutkan niat warga Kecamatan Bojongsoang, Bandung, untuk menyuarakan hak pilih mereka. Sejumlah warga terdampak banjir nekat menerjang banjir dengan memakai perahu untuk bisa sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Rabu (17/4) pagi, ibu-ibu di Kampung Cijagara terlihat menggunakan perahu dari arah kawasan terdampak banjir menuju ke arah jalan raya Bojongsoang. Mereka akan menuju ke TPS pengungsian gudang Tango dan SD Cijagara. Tentu saja, para ibu tersebut dibantu oleh sejumlah personel TNI dan polisi.
Tatih, salah seorang warga, mengatakan bahwa mereka adalah rombongan satu RT. "Saya satu rombongan, satu RT pakai perahu mau nyoblos," kata Tatih seusai turun dari perahu seperti dilansir dari Detik, Rabu (17/4).
Menyoblos di tengah banjir memang bukan hal biasa. Itu pula lah yang dirasakan oleh tatih. Menurutnya, mencoblos di tengah banjir merupakan pengalaman baru baginya. Meski rumahnya terendam banjir hingga mencapai pinggang, nyatanya hal itu tak menyurutkan niat Tatih untuk pergi ke TPS menggunakan hak pilihnya.
Ia tetap antusias menyambut gelaran Pilpres ini. Tatih bersyukur bahwa ada pihak yang membantunya untuk bisa sampai ke TPS.
"Ya ini baru pertama kali. Dengan kondisi seperti ini ya mau bagaimana lagi," tutur Tatih. "Alhamdulilah tadi dapat bantuan ada perahu jadi bisa nyoblos."
Tak hanya Tatih, hal serupa juga diungkapkan oleh Yati, warga lainnya. Yati juga sangat antusias mengikuti gelaran Pilpres yang digelar lima tahun sekali ini meski harus bersusah payah menerjang banjir. Menurutnya, pergi ke TPS dengan perahu bukanlah masalah asalkan dirinya bisa mencoblos.
"Jarang-jarang kan pemilu," kata Yati masih dilansir dari Detik. "Jadi nggak apa-apa pakai perahu yang penting bisa nyoblos."
Antusiasme warga untuk mencoblos tak hanya terjadi di Indonesia. Para WNI yang ada di sejumlah negara pun juga ikut memeriahkan pesta demokrasi yang digelar tiap lima tahun sekali. Bahkan, mereka rela antre hingga berjam-jam mengingat jumlah TPS di sana tak sebanyak di dalam negeri.
(wk/zodi)
