Perolehan Suara Merosot, Plt Ketum PPP Merasa Lumbung Suara Diserang
Nasional

Sejumlah wilayah yang seharusnya bisa mendulang suara tinggi untuk Partai Persatuan Pembangunan justru mengalami penurunan drastis. Suharso menduga ada kampanye hitam di baliknya.

WowKeren - Dari hasil quick count yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya mendapat suara di kisaran empat persen. Jumlah ini lebih sedikit dibanding Pemilu periode sebelumnya dimana PPP mendapat suara sebesar 6,53 persen.

Pelaksana (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menilai bahwa penurunan hasil suara bisa jadi disebabkan karena adanya black campaign. Ia menduga ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan kasus hukum mantan Ketum PPP Romahurmuziy yang terlibat dalam skandal jual beli jabatan di kementerian. 

"Banyak di lumbung suara kami itu kan di mana 02 mungkin kita semacam diadili lah oleh mereka, entah black campaign segala macam," kata Suharso di Jakarta, Kamis (18/4). "Termasuk kasusnya saudara Romahurmuziy, jadi titik masuk buat mereka."

Beberapa wilayah yang seharusnya mampu mendulang suara tinggi antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Banten. Sayangnya, adanya kampanye hitam membuat perolehan suara di ketiga wilayah tersebut turun drastis.


"Jadi saya ingin mengatakan," lanjut Suharso. "Bahwa sampai segitunya kebencian dirasukkan kepada publik. Itu kan salah."

Pada dasarnya, Suharso tidak masalah jika perolehan suara untuk PPP menurun memang murni disebabkan karena persaingan. Namun, apa yang terjadi pada Pemilu kali ini dinilai sudah keterlaluan. Tempat-tempat yang seharusnya menjadi lumbung suara untuk PPP justru mengalami penurunan.

"Kalau masalahnya hanya persaingan biasa menurut kami enggak apa-apa," terang Suharso. "Tapi ini perbuatannya sudah di luar hal yang sifatnya rasional lah. Jadi sudah menggigit kami punya suara-suara yang memang basis kami."

Suharso mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mengkonsolidasikan pendukung PPP di daerah yang dianggap sebagai lumbung suara. Ia tidak mengira bahwa kejadian semacam ini bisa menimpa PPP. Suharso mengatakan bahwa penggerusan suara tak hanya terjadi pada PPP namun juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Kita memang harus bentuk kembali tempat-tempat itu. Tetapi sudah kejadian, mau diapain? Tadinya kami pikir itu nggak akan terganggu sama sekali, tapi begitu masif, terstruktur ke bawah," tegas Suharso. "Bukan hanya PPP ya, tapi yang bersama sama PDIP di wilayah itu juga dihajar."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru