The Korea Economic Daily merilis sebuah artikel tentang Black Pink mencoba menyelamatkan harga saham YG Entertainment karena skandal Seungri dengan terus aktif di media sosial.
- Chusnul Chotimah
- Senin, 22 April 2019 - 17:29 WIB
WowKeren - Black Pink sukses menandai debut di Amerika. Tur konser mereka yang bertajuk "Black Pink in Your Area" sold out. Jennie dan kawan-kawan juga menjadi girl grup K-Pop pertama yang tampil di festival musik bergengsi di Amerika, Coachella 2019.
Di tengah prestasi gemilangnya, Black Pink justru menjadi sasaran berita negatif. Sabtu (20/4), The Korea Economic Daily merilis sebuah artikel tentang Black Pink mencoba menyelamatkan harga saham YG Entertainment.
Artikel berjudul, "Black Pink untuk Pertahanan Saham YG? Metode Perhitungan Aneh". Artikel ini membahas bagaimana grup beranggotakan empat member itu sangat aktif dalam promosi dan media sosial masing-masing sejak jatuhnya harga saham YG.
Seperti diketahui, YG Entertainment telah melalui masa-masa sulit selama beberapa bulan terakhir karena kontroversi Seungri. Dibandingkan dengan Januari 2019, harga saham YG saat ini telah turun sekitar 20 persen.
Jika melihat akun Instagram resmi Black Pink dan akun pribadi member-membernya, mereka sangat aktif dengan mengunggah foto atau video setiap hari. Meskipun ini bukan masalah bagi penggemar, jurnalis menganggap hal tersebut mungkin cara untuk "menyelamatkan" saham YG Entertainment.
Artikel tersebut langsung menjadi perdebatan di antara BLINKs (sebutan fans Black Pink) dan penggemar K-pop lainnya. Banyak yang percaya bahwa semakin aktifnya kegiatan Black Pink saat ini memang demi meningkatkan harga saham YG Entertainment. Namun tidak sedikit penggemar yang marah dengan tuduhan yang dibuat jurnalis dan mengkritiknya habis-habisan.
Sementara itu, Black Pink baru saja comeback dengan merilis "Kill This Love". Mereka juga akan melanjutkan konser dengan tujuan Australia, Eropa dan Jepang.
(wk/chus)