BPN Prabowo Ogah Ungkap Data Suara Internal: Ini Rahasia dan Akan Jadi Barang Bukti di MK
Instagram/ferdinand_hutahaean
Nasional

BPN Prabowo menegaskan bahwa konsep proses rekapitulasi suara mereka berbeda dan tidak bisa diibaratkan seperti 'war room' yang dimiliki oleh TKN Jokowi-Ma'ruf.

WowKeren - Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus didesak untuk mengungkap data penghitungan suara mereka. Pasalnya, BPN seakan menutup-nutupi hasil perolehan suara Prabowo-Sandiaga namun di lain sisi Capres 02 terus mengklaim kemenangan.

Juru bicara BPN Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa pihaknya memiliki konsep yang berbeda dalam mengumpulkan C1. Untuk itu, ia meminta agar Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin tidak membayangkan bahwa pusat hitung suara BPN seperti war room mereka.

"Jangan dibayangkan bahwa kami itu seperti apa yang dipunya TKN," kata Ferdinand dilansir dari Kompas, Kamis (25/4). "Kami punya konsep berbeda terkait dengan pengumpulan suara C1 bukan seperti war room-nya TKN mungkin ya."

Oleh sebab itu, Ferdiannd menilai bahwa BPN tidak perlu memperlihatkan proses rekapitulasi suara mereka. Menurutnya, proses ini cukup rahasia. "Boleh saja, tapi saya pikir tidak perlu karena itu sifatnya rahasia dan nanti ujungnya akan jadi barang bukti di MK," lanjut Ferdinand.


Berbeda dengan TKN yang memiliki satu tempat rekapitulasi suara, BPN memiliki konsep nomaden. Artinya, proses rekapitulasi dilakukan dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

"Kemudian bergeser karena masalah teknologi ya," tutur politikus Partai Demokrat ini. "Modal komputer jinjing kemudian Wi-Fi kami bisa geser ke mana-mana untuk bergerak mengumpulkan formulir C1."

Oleh karena itu, sangat tidak mungkin jika TKN ingin agar BPN memperlihatkan war room Paslon 02. Selain itu, pihaknya kerap mengganti IP Address karena alasan keamanan.

"Jadinya kalau TKN mau lihat war room BPN 02 ya tidak mungkin karena kami mobil bergerak," jelas Ferdinand. "Dan ganti-ganti IP address karena kami khawatir ada peretasan atau akses secara ilegal yang menghancurkan dokumen kami."

Sebelumnya, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengundang BPN untuk menyaksikan proses rekapitulasi suara di war room mereka. Hasto berharap setelah itu pihak BPN mau mengungkap proses penghitungan suara mereka yang menyatakan Prabowo-Sandiaga unggul dari Paslon 01.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait