TKN Jokowi Tanggapi Usulan BPN Yang Ingin Bentuk TPF Pemilu: Belajarlah Dari Anak SMA
Instagram/arya.m.sinulingga
Nasional

TKN Jokowi-Ma'ruf meminta agar kubu Prabowo bisa menerima kekalahan dengan belajar dari anak SMA yang meskipun kalah dalam pemilihan OSIS mereka tidak membuat kegaduhan.

WowKeren - Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta agar dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menyelidiki dugaan kecurangan yang dilakukan semasa Pemilu. Tim ini nantinya diharapkan bisa bekerja secara independen dan tidak ditunggangi kepentingan politik oleh pihak tertentu.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin tidak sependapat dengan usulan tersebut. Juru Bicara TKN Arya Sinulingga menilai tidak ada alasan mendasar untuk membentuk TPF.

Arya mengatakan agar kubu Prabowo bisa menerima kekalahan. Lebih jauh, ia meminta agar BPN bisa belajar ke anak SMA yang meskipun kalah dalam pemilihan OSIS, tetap bersikap lapang dada dan tidak membuat kehebohan.

"Sudahlah, terimalah kekalahan, belajarlah sama anak-anak SMA, yang belajar organisasi OSIS," tutur Arya dilansir dari Kumparan, Sabtu (27/4). "Kalah di pemilihan Ketua OSIS mereka mundur dengan baik-baik, bukan dengan ribut-ribut, bikin bohong."


BPN kerap menyoroti pelaksanaan Pilpres yang menurut mereka terdapat kecurangan yang masif dan terstruktur. Arya menegaskan bahwa memang jika terjadi kesalahan saat input data, jumlahnya tidak begitu besar.

"Kita mulai dari yang belakang, masif. Apakah masif pelanggarannya," tegas Arya. "Yang mereka bicarakan adalah input data, input data itu 105 doang yang dapat (kecurangan), itupun sebagian besar yang dapat temuan itu ditemukan oleh KPU sendiri."

Arya kemudian menjelaskan bahwa sebanyak 105 data yang bermasalah tersebut hanya sekian persen dari total 300 ribu data yang ada. Menurutnya, sangat tidak tepat jika permasalahan ini disebut kecurangan yang masif sehingga tidak mungkin pula disebut kesalahan yang sistematis.

"Jadi, sementara TPS itu ada yang sudah masuk sekitar 40 persen, 300 ribuan," jelas Arya. "Yang bermasalah 105, berapa persen gitu, apakah itu masif? Sistematis, kalau sudah enggak masif, ya enggak mungkin sistematis."

Sebelumnya, usulan pembentukan TPF ini sempat diutarakan oleh salah satu politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief. Andi menilai bahwa pembentukan tim khusus semacam itu bisa meredam kegaduhan politik semasa Pilpres.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru