BPN Akhirnya Ungkap Asal Muasal Angka 62 Persen Kemenangan Prabowo
YouTube/Macan Idealis
Nasional

Klaim kemenangan Prabowo Subianto yang menyebut perolehan suara sebesar 62 persen disoal oleh para kalangan elite politik. pasalnya, angka ini tak seusai dengan perolehan hasil hitung KPU.

WowKeren - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mendeklarasikan kemenangannya atas Pilpres 2019. Meskipun KPU belum selesai menyelesaikan real count, namun Prabowo yakin bahwa dirinya dan Sandiaga Uno sudah unggul dengan mengantongi suara sebanyak 62 persen. Angka ini yang kemudian disoal oleh para politikus karena tidak seusai dengan hasil KPU.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) akhirnya angkat bicara menjawab polemik ini. Juru Bicara BPN Vasco Ruseimy memberikan pemaparan lengkap mengenai penghitungan klaim kemenangan 62 persen dan juga sumbernya.

Hal tersebut diungkapkannya olehnya lewat video yang diunggah di Youtube bertajuk "Gegeeerr!! Prabowo Menang, BPN 02 Blak-Blakan Buka Data Kemenangan". Dalam video yang berdurasi 18 menit tersebut, terlihat Vasco berbincang dengan seorang bernama Prof. Laode.

"Jadi Prof Laode ini, teman-teman, biar teman-teman tahu, beliau adalah koordinatornya lah," kata Vasco dalam video tersebut. "Otaknya nih, otaknya yang mengumpulkan dan men-collect semua data C1, baik itu dari relawan ya Prof, dari relawan dan lain-lain semua dikumpulkan dari tim."


Laode menuturkan bahwa apa yang dikatakan oleh Prabowo maupun Sandiaga Uno adalah berdasarkan data yang valid. Adapun basis klaim angka 62 persen tersebut adalah sistem yang menggunakan SMS.

"Setiap apa yang diucapkan oleh Pak Prabowo dan Sandi itu semuanya disuplai dengan data-data yang valid. Misalnya, ini yang paling dipersoalkan, 62 persen dari mana sih (dalam) sekian jam? Iya kan," jelas Laode. "Itu buat kami sudah jauh hari kita sudah buat sistem, pakai SMS aja. Jadi setiap orang yang telah menusuk, kemudian begitu dia keluar C1-nya, langsung saja dia kirim."

Setelah memperoleh angka 65 tersebut, Laode mengatakan bahwa pihaknya kemudian berupaya mengumpulkan data yang lebih riil dengan mengumpulkan saksi-saksi. Selain itu, informasi juga dihimpun dari relawan, partai, dan juga ibu-ibu.

"Kemudian baru belakangan segera kita susuli dengan pekerjaan kita minta dari saksi-saksi," tutur Laode. "Kemudian dari relawan Satgas, dari Sekber Satgas, kemudian relawan, relawan itu kan banyak, kemudian dari emak-emak juga, kemudian dari partai-partai, semua segera mengumpulkan dan kita kumpulkan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru