BMKG Beri Penjelasan Soal Embun Salju di Dieng yang Turun Lebih Awal
Nasional

Fenomena embun salju atau yang dikenal dengan istilah 'bun upas' biasanya muncul pada bulan Juni, namun karena musim kemarau tahun ini datang lebih awal maka fenomena tersebut juga sudah muncul di pertengahan Mei.

WowKeren - Suhu udara di Dataran Tinggi Dieng turun hingga minus 1 derajat. Akibatnya, embun pagi pun berubah menjadi salju. Hal itu seperti yang dikemukakan oleh Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Banjarnegara Aryadi Darwanto.

"Tadi sempat sampai minus satu derajat," kata Aryadi dilansir dari Detik, Sabtu (18/5). "Dan membuat embun membeku menjadi salju."

Terkait hal ini, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ikut memberikan penjelasan. Turunnya salju yang lebih awal di Dieng disebabkan karena musim kemarau yang juga datang lebih awal.

"Sekarang sebagian wilayah di Jawa Tengah musim kemarau terjadi lebih awal," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie masih dilansir dari Detik, Sabtu, (18/5). "Termasuk di Banjarnegara."

Pada umumnya, fenomena embun salju baru terjadi pada bulan Juni. Setyoajie memprediksi bahwa puncak kemarau akan terjadi pada Agustus mendatang. Adapun kemunculan fenomena embun salju ini juga dipengaruhi oleh kondisi topografi Dieng. Beberapa wilayah yang berada di ketinggian tertentu seperti pegunungan, berpotensi mengalami suhu udara kurang dari 0 derajat.


"Beberapa daerah yang berada pada ketinggian terutama di pegunungan," lanjut Setyoajie. "Diindikasikan berpeluang akan mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat celsius."

Terkait fenomena embun es, hal itu terjadi lantaran kondisi molekul udara di pegunungan yang lebih renggang. Hal ini menyebabkan udara di pegunungan lebih cepat mengalami pendinginan dibanding wilayah dataran rendah.

Pada malam hari ketika kondisi awan cerah, uap air yang ada di udara akan mengalami kondensasi. Kemudian uap air tersebut mengalami pengembunan di pagi hari.

"Terutama saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan. Dampaknya adalah uap air di udara akan mengalami kondensasi di malam hari," jelas Setyoajie. "Kemudian mengembun menempel di tanah, daun atau rumput. Fenomena ini yang disebut frost atau bun upas."

Adapun bun upas sendiri memiliki arti "embun racun" dimana embun ini dapat menyebabkan tanaman yang baru tumbuh mati. Pada umumnya, tanaman akan menguning setelah embun es ini mencair karena sinar matahari.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru