Pemkot Pastikan Konflik di Jakarta Tak Merembet ke Surabaya, Sebut Masyarakat Saling Menghargai
Nasional

Tipikal geopolitik masyarakat Surabaya berbeda dengan warga Jakarta. Selain itu, masyarakat Surabaya juga menjunjung tinggi harmoni dan perdamaian sehingga jika ada sengketa akan diselesaikan secara musyawarah.

WowKeren - Pemerintah Kota Surabaya memastikan bahwa kondisi di Kota Pahlawan saat ini masih kondusif. Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menyatakan bahwa semua aktivitas berjalan normal seperti biasanya.

"Surabaya semua normal ya. Normal-normal saja. Semua kondusif," kata Fikser dilansir dari Berita Jatim, Rabu (22/5). "Di kantor-kantor pemerintahan juga tidak ada pengamanan yang gimana. Semua aktivitas berjalan normal."

Fikser menuturkan bahwa masyarakat Surabaya tidak terpengaruh dengan adanya konflik yang terjadi di Jakarta. Sebab, kultur masyarakat cukup terbuka sehingga jika ada masalah maka hal itu akan diselesaikan dengan musyawarah.

"Kultur masyarakat Surabaya ini terbuka. Semua masalah diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan konflik," tegas Fikser. "Tidak ada dalam catatan sejarah Surabaya ini konflik horizontal. Kecuali yang melawan penjajah dulu itu ya."


Lebih lanjut, masyarakat Surabaya, dikatakannya, juga saling menghargai antar sesama. "Orang Surabaya ini saling menghargai. Aman dan kondusif di Surabaya. Keterbukaan masyarakat Surabaya ini yang menjadi kekuatan kondusifitas di Surabaya," pungkas Fikser.

Hal senada juga disampaikan oleh Dekan Fisib UTM (Universitas Trunojoyo Madura), Surokim Abdussalam. Rokim menyebut bahwa kecil kemungkinan aksi kerusuhan di Jakarta merembet ke Surabaya. Sebab, tipikal geopolitik masyarakat Surabaya tak seperti Jakarta.

"Saya pikir kecil kemungkinan dan sulit," kata Rokim masih dilansir dari Berita Jatim. "Apalagi Surabaya tipikal geopolitik dan masyarakatnya bukan heterogen seperti Jakarta."

Selain itu, masalah yang dipersoalkan sehingga memunculkan Aksi 22 adalah bernuansa politis yang mana hal ini tidak menjadi masalah prinsipal dalam keyakinan masyarakat Jawa Timur. Masyarakat Surabaya, dikatakannya, sangat suka perdamaian.

"Apalagi masalah yang sedang disengketakan hanya masalah politik dan bukan prinsipil dalam keyakinan masyarakat Jatim," jelas Rokim. "Masyarakat Surabaya kendati tipikalnya lugas dan ekspresif tetapi lebih suka harmoni dan damai. Itu terlihat dalam berbagai case. Bahkan reformasi 1998 saja Surabaya relatif aman tidak bergolak dan panas."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait