Menhan Soal Aksi 22 Mei: Jangan Paksa Saya Turun Tangan karena Itu Artinya Tidak Ada Lagi Negosiasi
Nasional

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengimbau agar aksi seperti yang terjadi pada 22 Mei tidak perlu terulang lagi sebab hal itu tidak sesuai dengan prinsip demokrasi di Indonesia.

WowKeren - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ikut angkat bicara mengenai narasi yang menyebut adanya rencana pembunuhan terhadap pejabat negara. Ia mengimbau agar masyarakat tak mudah terpancing dengan hal-hal semacam itu. Ia minta agar publik tetap menjaga ketenangan bulan suci Ramadan dengan berbuat kebaikan.

Di bulan puasa ini kita harusnya mencari berkah, mencari sebanyak-banyaknya pahala," kata Ryamizard di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (29/5). "Jangan sampai berbuat, malah pahala kita menjadi hilang."

Ia ingin agar kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei lalu tidak terulang lagi. Sebab hal itu tidak cocok dengan Indonesia sebagai negara yang memegang prinsip demokrasi.

"Kita kan negara besar, hebat. Masa negara demokrasi mau main bunuh-bunuhan," ujar Ryamizard di Kemenhan, Kamis (30/5). "Jangan lah. Saya berharap tak terjadi lagi kerusuhan, kasihan rakyat."


Dalam aksi unjuk rasa 22 Mei lalu, tak hanya massa yang harus menderita kerugian namun juga aparat polisi. Hal ini sangat disayangkan. "Ini kan sama-sama orang. Apalagi polisi. Kasian itu lihat polisi dilempar-lempar kan kasihan, dia petugas enggak tahu apa-apa, kepalanya bocor. Harapan saya tak ada lagi begitu," tutur Ryamizard.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Kemenhan tidak akan ragu untuk turun tangan jika akan terjadi lagi aksi serupa. Sebab, aksi-aksi semacam itu dikhawatirkan bisa mengganggu kedaulatan negara. Salah satu tugas Kemenhan adalah untuk menjaga keutuhan UU dan ideologi bangsa.

"Karena kalau ada kegiatan lebih besar, maka Kemenhan akan ikut," lanjut Ryamizard. "Karena kita menjaga kedaulatan, keutuhan, itu kita menjaga UU dan ideologi itu tugas TNI."

Lebih jauh, ia mengultimatum bahwa jika Kemenhan terpaksa turun tangan maka itu artinya sudah tidak ada lagi ruang untuk negoisasi. Ryamizard akan mengerahkan TNI dan alat pertahanan negara.

"Saya imbau, sebagai Menteri Pertahanan, jangan sampai terpaksa turun," tegas Ryamizard. "Kalau turun, alat saya TNI, alat pertahanan negara. Jadi, kalau saya turun, tidak ada lagi negosiasi. Saya selesaikan sebaik-baiknya."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru