Polisi Waspadai Aksi Amaliyah Teroris Jelang Lebaran
Nasional

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya telah menempatkan personel yang dibantu oleh TNI untuk mengamankan arus mudik dari kemungkinan adanya teroris.

WowKeren - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Tito Karnavian mewaspadai adanya aksi terorisme menjelang lebaran. Hal itu mengingat belum lama ini cukup banyak terduga teroris yang ditangkap selama bulan suci Ramadan. Tito mengatakan bahwa para teroris masih menganggap bulan ini sebagai momen yang tepat untuk melancarkan aksinya.

"Jelang Ramadan kemarin banyak penangkapan terduga teroris, kita mewaspadai jika terjadi di hari raya," kata Tito di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (31/5). "Mereka masih menganggap bulan tersebut bagus sebagai aksi amaliyah."

Untuk mengantisipasi ha-hal yang tidak diinginkan, Polri telah menyiagakan personelnya untuk menjaga arus mudik demi keamanan dan kenyamanan bersama. Para anggota ini akan didampingi oleh TNI.

"Kita tetap antisipasi, bersama Panglima TNI sepakat bagi anggota berjaga tidak menggunakan senjata api," tutur Tito. "Tapi didampingi anggota bersenjata baik polri dan TNI."


Tak hanya masalah terorisme, bentuk kejahatan lain yang juga perlu diwaspadai adalah aksi sekelompok begal. Tim satgas telah memetakan kelompok begal, khususnya untuk wilayah Lampung dan Sumatera Selatan. "Tim satgas anti begal oleh jajaran Polda Lampung dan Sumatera Selatan, untuk memetakan kelompok begal dan lakukan langkah soft dan tegas," lanjut Tito.

Tito juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap pelaku pencurian dan copet yang biasanya menyasar rumah-rumah warga yang sedang ditinggalkan penghuninya untuk mudik. "Bagi masyarakat yang akan meninggalkan rumah, kendaraannya bisa dititipkan di markas polisi atau Koramil, Kodim, ditinggal saja disitu nggak apa-apa," pungkasnya.

Sebelumnya, pengamanan ekstra untuk pemudik juga dilakukan oleh polisi Jombang. Mereka melengkapi setiap pos pengamanan dengan dua senjata api laras panjang. Tentu saja, alasannya adalah untuk mengantisipasi jika ada serangan dari kelompok radikal.

"Terkait dengan potensi kerawanan kelompok-kelompok garis keras dan teroris yang mengancam kami di lapangan," kata Kapolres Jombang AKBP Fadli Widianto di Mapolres Jombang, Selasa (28/5). "Selain senjata yang dipegang setiap anggota, kami tambahkan senjata laras panjang di setiap pos pengamanan karena tingkat kerawanannya tinggi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru