Silaturahmi AHY Dinilai Memutus Ketegangan Politik Antara SBY dan Megawati
Instagram/puanmaharaniri
Nasional

Arie menyebut dua makna penting dari silaturahmi AHY ke Jokowi dan Megawati saat Lebaran, Rabu (5/6) lalu. Makna yang pertama sebagai proses rekonsiliasi politik usai Pilpres 2019.

WowKeren - Komandan Kogasma Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta adiknya yang juga kader PD, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bersilaturahmi ke Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Momen tersebut dianggap memutus sejarah ketegangan politik antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.

"AHY ingin memutus dendam atau ketegangan politik sejarah SBY dengan Mega," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sujito, Kamis (6/6) seperti yang dikutip dari Detik.

Arie menyebut dua makna penting dari silaturahmi AHY ke Jokowi dan Megawati saat Lebaran, Rabu (5/6) lalu. Makna yang pertama sebagai proses rekonsiliasi politik usai Pilpres 2019.

"Politik yang kemarin menegangkan, (saat) Pemilu 2019 dengan formasi politik yang ada, Demokrat ini kan sedang menghadapi situasi tidak jelas, di persimpangan," tuturnya. "Dulu 2014 juga mengalami itu. Nah, 2019 ini adalah pelajaran bagi Demokrat. Jadi menurutku, jalan yang ditempuh oleh AHY mendekati Jokowi itu bagian dari upaya untuk membangun rekonsiliasi."


Sementara itu, penyataan Prabowo soal pilihan Pilpres mendiang Ani Yudhoyono saat takziah ke Cikeas telah dirasakan sebagai sebuah pukulan bagi keluarga Yudhoyono. Pernyataan tersebut telah dirasa secara psikologis politik bagi SBY. HAl itu menjadi makna kedua yang penting dari pertemuan AHY dengan Jokowi dan Megawati.

"Itu kemarin itu pukulan yang cukup telak pada keluarganya SBY," katanya. "Nah, itu menjadi alasan mengapa dua hal itu dijadikan sebagai alasan oleh AHY untuk silaturahmi ke Presiden Jokowi sama Ibu Mega."

Arie juga menilai silaturahmi AHY dengan dua tokoh penting tersebut telah membuat ketegangan politik Megawati dan SBY menjadi sebuah fakta historis yang tidak berlanjut. Ia pun menilai Megawati dan SBY telah merasa ketegangan politik keduanya menjadi kontraproduktif bagi karir politik anak-anaknya.

"Karena itu, menurut saya, penasihatnya AHY itu memanfaatkan pertemuan SBY dengan Mega waktu melayat (pemakaman Ibu Ani) itu, itu sekaligus ditambah Jokowi sangat welcome, untuk membangun rekonsiliasi dan memutus ketegangan politik sejarah yang pernah dibuat orang tuanya," tambahnya. "Karena itu, mungkin bakal sering ketemu AHY sama Puan Maharani, nanti pasti ke depan (akan sering ketemu)."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel