Pengamat Politik Nilai Puan-AHY Berpotensi 'Jagoan' di Pilpres 2024
Instagram/puanmaharaniri
Nasional

Akademisi asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai terlalu sederhana bila menilai safari politik AHY selama Idul Fitri 1440 H kemarin hanya sekadar upaya mencari kursi menteri.

WowKeren - Manuver politik Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang terus mendulang perhatian publik. Salah satu yang terbaru adalah langkah AHY dan keluarganya untuk mengunjungi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam rangka silaturahmi Idul Fitri 1440 H kemarin.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno meyakini safari politik ini memiliki target jangka panjang. Hal ini terutama dalam rangka menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Adi menyebut safari yang AHY lakukan tidak bisa sekadar dibaca sebagai proses rekonsiliasi usai Pilpres 2019. Pasalnya sejumlah tokoh muda seperti AHY dan puteri Megawati, Puan Maharani, terlihat dalam pertemuan tersebut. Keduanya, ucap Adi, merupakan aktor-aktor yang berpotensi sebagai pemeran utama dalam kontestasi politik lima tahun mendatang.

"Pemilu 2024 ini adalah pemilunya AHY, pemilunya Puan," ujar Adi pada Sabtu (8/6). "Siapa yang bisa menyangka untuk 2024 misalnya, duet Puan dan AHY cukup terbuka."

Kendati demikian Adi tak menampik apabila ada yang mengaitkan safari politik AHY sebagai upaya "mengamankan" kursi menteri baginya. Namun Adi menilai anggapan itu terlalu sederhana.


"Bahwa urusan menteri, Demokrat bergabung dengan Jokowi mungkin iya," tutur akademisi yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu. "Tapi ada suatu hal yang sebenarnya (sedang) dipersiapkan Demokrat (yaitu terkait) menyongsong 2024."

Adi juga menilai Demokrat tengah berusaha menghilangkan sekat politik dengan pihak-pihak yang selama ini dianggap berseberangan dengan Demokrat. Salah satunya adalah kubu Megawati.

Bila aturan pengusungan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tak berubah, koalisi antara Demokrat dan PDIP sudah lebih dari cukup untuk mengusung kandidat di Pilpres 2024. Pasalnya jumlah kursi antara kedua partai bila ditotal mencapai 28 persen.

"Apapun bisa terjadi untuk 2024," ujarnya. "Makanya kemudian batu bata politiknya itu sudah mulai disusun dari sekarang sama Demokrat."

Adi menilai saat ini Demokrat dan AHY tengah giat merangkul sebanyak mungkin kelompok, figur, dan partai politik untuk mendukung rencana mereka di Pilpres 2024. Hal itu, disebut Adi, dimulai dengan merapat ke PDI Perjuangan dan Megawati.

"Momentumnya pas, Megawati datang ke pemakamannya Ibu Ani Yudhoyono. (Lalu) AHY mulai memberikan sanjungan ke PDIP dan Jokowi," pungkas Adi. "(Kedua pihak) sama-sama berbalas pantun. Ini menandai babak baru hubungan mereka."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait