Polri Pastikan Aparat Pengaman Sidang MK Tak Dibekali Peluru Tajam
Nasional

Karopenmas Div Humas Polri menyebut pihaknya akan mengambil langkah antisipasi secara lunak atau soft approach bila terdapat massa yang melakukan aksi demonstrasi di hadapan Gedung MK.

WowKeren - Sidang perdana permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Jumat (14/6). Terkait dengan sidang tersebut, TNI dan Polri diketahui menerjunkan ribuan personelnya untuk mengamankan jalannya sidang. Kepolisian pun memastikan bahwa pihaknya tak akan menggunakan senjata api dan peluru tajam saat melakukan pengamanan.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Dedi Prasetyo. Dedi menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah antisipasi secara lunak atau soft approach jika masih terdapat massa yang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung MK. Aparat, menurutnya, hanya dibekali dengan sejumlah alat seperti tameng, gas air mata, dan water cannon.

"Anggota Polri dalam pengamanan PHPU di MK tidak dilengkapi oleh senjata api dan peluru tajam," kata Dedi, dilansir dari laman CNN Indonesia, Jumat (14/6). "Hanya tameng, gas air mata, dan kendaraan water cannon."


Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga menyatakan pihaknya akan menerapkan skema pengamanan empat lapis untuk mengawal persidangan ini. Skema yang sama juga telah digunakan untuk mengamankan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat demonstrasi pada 21-22 Mei 2019 lalu. "Untuk pola pengamanan dibagi empat ring," jelasnya.

Pengamanan empat ring atau lapisan ini dibagi ke sejumlah titik di Gedung MK. Lapisan pertama adalah aparat yang bertugas di dalam Gedung MK. Lapisan kedua adalah menempatkan aparat untuk mengamankan lokasi di sekitar gedung.

Lapisan ketiga adalah penempatan aparat untuk pengamanan di halaman parkir Gedung MK. Sementara lapisan pengamanan keempat atau terakhir yakni dengan menempatkan aparat di luar gedung, termasuk pula di dalamnya ada rekayasa lalu lintas.

Terkait dengan rekayasa lalu lintas, kepolisian memutuskan untuk menutup ruas-ruas jalan di sekitar MK sejak Kamis (13/6) malam pukul 22.00 WIB. Jalan yang ditutup meliputi sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat tempat Gedung MK berada, mulai dari patung kuda hingga Harmoni. Begitu pula dengan Jalan Medan Merdeka Utara.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait