Sidang Sengketa Pilpres Resmi Dimulai, Jokowi Asyik Belanja Salak di Bali
Nasional

Baik paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno maupun Joko Widodo-Ma'ruf Amin diketahui tidak menghadiri sidang perdana yang digelar pada hari ini di Gedung Mahkamah Konstitusi tersebut.

WowKeren - Sidang perdana sengketa Pilpres 2019 telah dimulai pada Jumat (14/6) pagi. Baik paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno maupun Joko Widodo-Ma'ruf Amin diketahui tidak menghadiri sidang yang digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, tersebut. Hal ini tidak dipermasalahkan MK lantaran kedua paslon cukup diwakili oleh tim kuasa hukum mereka.

Rupanya, Presiden Jokowi hari ini (14/6) mengajak istrinya, Ibu Iriana, untuk berbelanja buah di Pasar Sukawati, Kabupaten, Gianyar, Bali. "Rasanya belum ke Bali kalau belum berbelanja ke Pasar Sukawati," tutur Jokowi kala tiba di proyek rehabilitasi Pasar Sukawati, pada Jumat pagi, dilansir Antara.

Pasangan suami istri tersebut mengunjungi lapak buah-buahan yang terletak di Pasar Sukawati lama. Lokasi tersebut berada tepat di seberang proyek relokasi dan rehabilitasi Pasar Sukawati.

Jokowi lantas mencari buah salak di lapak buah-buahan tersebut. "Mana salak yang lokal khas Bali?" tanya Jokowi kepada seorang pedagang.


Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke pasar yang menjual beragam kerajinan khas Bali itu. "Kalau ke Bali belum ke Sukawati, itu belum ke Bali. Datang ke sini harus belanja," ujar Jokowi.

Ia pun berharap agar ke depannya Pasar Sukawati dapat menjadi pasar rakyat yang modern dan dikelola dengan baik. Usai menghabiskan waktu sekitar setengah jam di pasar tersebut, Jokowi dan Ibu Iriana pun menuju ke Kabupaten Bangli untuk menghadiri acara penyerahan sertifikat tanah rakyat.

Di sisi lain, Prabowo-Sandi memilih untuk tidak menghadiri sidang perdana tersebut lantaran terkait dengan mobilisasi massa. BPN Prabowo tidak ingin jika kedatangan mereka ke MK justru mendorong gerakan masyarakat yang berbondong-bondong datang ke MK.

Selain itu, paslon nomor urut 02 tersebut juga ingin memberikan kuasa penuh pada tim hukum mereka untuk menyampaikan data terkait kecurangan Pemilu seperti yang digugatkan. BPN Prabowo juga menilai bahwa tuntutan yang diajukan paslon 02 juga berangkat dari para pendukung.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait