BPN Prabowo Tuding Jokowi Curang Naikkan Gaji PNS, Yusril Ihza Mahendra Minta Bukti
Nasional

Ketua Tim Hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, menilai bahwa tuduhan kecurangan yang disampaikan oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga tidak bisa jika hanya berangkat dari asumsi belaka.

WowKeren - Tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut bahwa Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin telah melakukan kecurangan dengan memanfaatkan posisinya untuk menaikkan gaji PNS, TNI, Polri, di momen Pilpres. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Wdjojanto dalam poin permohonan sengketa Pilpres.

"Kecurangan pemilu dilakukan Paslon 01 yang menyalahgunakan posisinya sebagai presiden petahana Joko Widodo secara kolektif," kata BW di ruang sidang MK, Jakarta, Jumat (14/6). "Dengan jajaran menteri kabinet dengan menyalahgunakan anggaran negara dan program negara."

Ketua Tim Hukum Paslon 01 Yusril Ihza Mahendra menganggap poin tersebut tak lebih dari asumsi Kubu 02 semata. Oleh sebab itu, Yusril meminta agar tim hukum Prabowo-Sandiaga bisa membuktikannya.

"Kalau dikatakan gaji pegawai negeri naik atau bayar THR diasumsikan bagian dari kecurangan TSM, harus dibuktikan," kata Yusril di Gedung MK, Jumat (14/6). "Tidak bisa hanya mengemukakan secara asumtif."


Yusril meminta Kubu 02 untuk membuktikan jika memang jumlah suara yang memilih Jokowi-Ma'ruf mengalami peningkatan drastis akibat kenaikan gaji. "Berapa banyak sih jumlah pegawai negeri di seluruh Indonesia dan keluarganya? Ditunjukkan dong, misalnya dengan gaji pegawai negeri naik dan THR dikasih lebih awal, lantas terjadi peningkatan suara dari pegawai negeri," tegas Yusril.

Selain itu, ia juga berharap agar tim hukum Prabowo bisa memaparkan secara jelas di wilayah mana saja yang terjadi kenaikan suara jika memang benar demikian. "Terjadi di mana? Sehingga kecurangan itu betul-betul secara terstruktur dan terukur. Tapi tidak bisa secara asumsi seperti itu," ujar Yusril.

Selain menyoroti kenaikan gaji PNS, tim hukum Prabowo juga menilai bahwa imbauan Jokowi kepada masyarakat untuk mengenakan baju putih saat pencoblosan juga bagian dari kecurangan. Yusril heran apa keterkaitan antar kedua hal ini.

"Apa hubungannya? Orang yang baju putih dan baju hitam itu pas di kotak suara gimana cara membuktikannya?" lanjut Yusril. "Jadi ini masih asumsi-asumsi dan belum merupakan bukti yang harus dihadirkan di persidangan ini."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel