PDIP Beri Penjelasan Soal Pernyataan Keputusan 'Gila' Jokowi Jika Jadi Presiden Lagi
Nasional

Hendrawan menjelaskan bahwa Jokowi saat ini melakukan program revolusi mental dan revolusi institusional untuk membuat birokrasi yang bersih. Dia menilai program tersebut dapat semakin menguatkan etos kerja bangsa Indonesia.

WowKeren - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal akan mengambil keputusan "gila" jika berkaitan dengan kepentingan negara rupanya menuai komentar berbagai pihak. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa keputusan "gila" yang dimaksud adalah keputusan kreatif dan inovatif yang tidak dipikirkan sebelumnya.

"Gila di sini harus diartikan sebagai 'kebijakan yang tidak lazim, tidak populer, di luar kebiasaan yang rutin, inovatif, tidak terpikirkan sebelumnya'," ujar Hendrawan, seperti yang dilansir dari CNN Indonesia. "Pemimpin memang harus berani buat terobosan kreatif-inovatif, apalagi di tengah persaingan ekonomi antarnegara yang semakin keras."

Hendrawan menjelaskan bahwa Jokowi saat ini melakukan program revolusi mental dan revolusi institusional untuk membuat birokrasi yang bersih. Dia menilai program tersebut dapat semakin menguatkan etos kerja bangsa Indonesia.

"Arah yang sekarang ditempuh, di bawah program-program revolusi mental dan revolusi institusional harus terus dioperasionalkan, agar dicapai birokrasi bersih dan etos kerja bangsa yang kuat," lanjut Hendrawan.


Sementara itu, anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut Jokowi semakin matang dalam memimpin Indonesia. Ia mendukung Jokowi bila akan mengeluarkan kebijakan tidak populer tapi sangat dibutuhkan bangsa.

"Umumnya kebijakan yang dibuat selalu normatif dan mudah diduga, tapi terkadang untuk melompat jauh kedepan, diperlukan kebijakan yang out of the box," ucap Inas. "Hal inilah yang dimaksud oleh Jokowi, yakni kebijakan yang mungkin saja tidak populer tapi sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara."

Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi menyebut pernyataan Jokowi merupakan pembenaran selama ini orang nomor satu Indonesia tersebut memiliki beban politik dalam membuat kebijakan. Ia mengatakan bahwa selama ini Jokowi telah menjadi gubernur hingga presiden boneka.

"Prihatin dan aneh dengan pernyataannya yang mengatakan 5 tahun ke depan Jokowi tidak punya beban apa-apa sehingga putusan apapun akan saya lakukan," ujar juru debat BPN Sodik Mujahid, Minggu (16/6), seperti yang dikutip dari Detik. "Pernyataan tersebut juga membenarkan pendapat umum bahwa Jokowi selama ini punya beban dan utang kepada pihak-pihak yang mengkatrol dan mensponsorinya."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru