Diinstruksi Habib Rizieq Gelar Demo Kawal Sidang MK, PA 212: Aspirasi Umat Islam Harus Disampaikan
Nasional

Demo bertajuk 'Halal bi Halal Akbar 212' itu akan digelar pada 18 dan 25 Juni, hingga 28 Juni 2019. Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, menyebut aksi akan digelar di kawasan Monas dan Patung Kuda.

WowKeren - Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan akan menggelar unjuk rasa atau demo selama sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Demo bertajuk "Halal bi Halal Akbar 212" tersebut akan digelar pada 18 dan 25 Juni, hingga 28 Juni 2019.

Agenda tersebut akan berlangsung saat MK melaksanakan sidang pemeriksaan pada 18 Juni 2019. Lalu selanjutnya MK akan menggelar sidang permusyawaratan hakim pada 25-27 Juni hingga sidang putusan pada 28 Juni 2019.

Menurut Sekretaris Umum PA 212, Bernard Abdul Jabbar, demo tersebut akan digelar di kawasan Monas dan Patung Kuda. Puncaknya, PA 212 akan menggelar salat Jumat di sekitar Gedung MK saat sidang putusan pada 28 Juni 2019.

Bernard menjelaskan bahwa aksi mengawal sidang MK tersebut dilakukan PA 212 usai mendapatkan instruksi dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq. "Ya, sudah beberapa hari yang lalu," ungkap Bernard dilansir Tempo pada Senin (17/6).

Sementara itu, juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, menyatakan bahwa Habib Rizieq meminta pihaknya untuk mengkoordinir aksi damai tersebut demi menyalurkan aspirasi umat Islam. Selain itu, MK juga diharapkan dapat membuat putusan yang adil.


"Habib Rizieq meminta untuk mengawal," ujar Novel. "Karena ini aspirasi umat Islam dan harus disampaikan."

Novel lantas mengklaim bahwa massa yang akan mengikuti demo tersebut berasal dari kawasan Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten. Ia juga mengaku bahwa sejumlah organisasi masyarakat seperti FPI, Forum Umat Islam, dan Gerakan Indonesia Salat Subuh, akan turut bergabung.

Meski demikian, demo tersebut disebut Novel akan menjadi aksi damai. "Ini aksi super damai," tutur Novel.

Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto telah menghimbau para pendukungnya untuk tidak berbondong-bondong mendatangi MK kala sidang digelar. Menanggapi imbauan tersebut, Novel turut angkat bicara.

"Kami menganggap seperti bagi-bagi tugas," ungkap Novel. "Silakan beliau tertib dalam etika politik, dan kami melakukan tugas kami."

Di sisi lain, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin justru menilai Prabowo sudah tak didengar pendukungnya sendiri lantaran imbauannya tak digubris. "Kami apresiasi imbauan Pak Prabowo agar pendukung tidak ke MK. Sayangnya imbauan dari Pak Prabowo ini tidak didengar oleh sebagian pendukungnya, tidak diikuti oleh sebagian pendukungnya," tutur Taufik dilansir CNN Indonesia, Sabtu (15/6).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait