Kivlan Zen Soal Aliran Dana Habil Marati yang Disebut untuk Pembelian Senpi Ilegal: Saya Difitnah
Nasional

Sayangnya, Kivlan tak menjelaskan lebih lanjut alasan mengapa dirinya merasa difitnah. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya tidak merasa ada kejanggalan dalam proses konfrontasi dengan saksi.

WowKeren - Kivlan Zen sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal telah menjalani agenda konfrontasi dengan tersangka perencanaan pembunuhan empat tokoh nasional, Habil Marati serta sejumlah saksi lainnya. Seperti diketahui, para tersangka yang diduga sebagai eksekutor penembakan saat kerusuhan 22 Mei mengaku mendapatkan perintah dari Kivlan.

Ia tiba untuk menjalani agenda konfrontasi tersebut di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Selasa (18/6) sekitar pukul 16.55 WIB. Kivlan baru keluar dari gedung tersebut pada Rabu (19/6) pukul 00.15 WIB.

Tidak seperti pemeriksaan sebelumnya, kali ini Kivlan bersedia meladeni sejumlah awak media yang telah menunggunya. Namun, ia tetap tak mau banyak berkomentar.

Kivlan mengaku bahwa dirinya merasa difitnah atas informasi soal aliran dana dari Habil Marati. "Saya difitnah, saya difitnah," ujar Kivlan.

Sayangnya, Kivlan tak menjelaskan lebih lanjut alasan mengapa dirinya merasa difitnah. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya tidak merasa ada kejanggalan dalam proses konfrontasi dengan saksi.


Sementara itu, Kivlan juga menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Senin (17/6) lalu. Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam kapasitas Kivlan sebagai saksi bagi Habil Marati dalam kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional.

Menurut kuasa hukum Kivlan, Muhammad Yuntri, kliennya mengaku menerima uang dari Habil Marati. Namun, uang tersebut dipakai untuk urusan yang berkaitan dengan kampanye antikomunisme.

"Mengakui, tapi tidak sesuai informasi," ujarnya. Hanya untuk demo dan tidak ada kaitan untuk pembelian senjata, tidak ada sama sekali."

Di sisi lain, salah satu tersangka HK sempat bertanya pada Kivlan mengapa ia menargetkan Wiranto dan Luhut Binsar Pandjaitan menjadi target pembunuhan. HK menuturkan, Kivlan kemudian balik bertanya.

"Siap, karena semua satu keluarga," jawab HK. Ia kemudian menirukan kembali jawaban Kivlan terkait alasan mengapa Wiranto dan Luhut harus dibunuh. "Jawab beliau karena patut dihabisi karena telah mengkhianati institusi," tutur HK.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru