Bukan Faktor Alam, BNPB Sebut Kebakaran Hutan Ternyata Sebagian Besar Karena Ulah Manusia
Nasional

Asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan tak hanya menyebabkan sesak napas namun juga mengakibatkan terganggunya jarak pandang yang berpotensi memicu kecelakaan.

WowKeren - Kebakaran hutan pada level tertentu menimbulkan dampak yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kebakaran hutan kerap berujung pada bencana asap hingga membuat sesak napas, mata perih, hingga mengaburkan jarak panjang.

Ada berbagai faktor yang memicu terjadinya kebakaran hutan ini. Namun, 99 persen-nya disebabkan karena ulah manusia. Sedangkan faktor lainnya yang berkaitan dengan alam, hanya berkisar 1 persen saja.

Kebakaran hutan akibat ulah manusia misalnya disebabkan karena aktivitas perladangan penduduk. Sistem ladang berpindah maupun pembuangan sampah menjadi pemicu bencana yang satu ini. Namun, jumlah tersebut tidak begitu signifikan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menyebutkan bahwa penyebab yang luar biasa menjadi penyumbang kebakaran hutan adalah perkebunan sawit. Selain itu, industri pengolahan kayu yang mengharuskan adanya pembukaan lahan juga digadang-gadang menjadi penyebab bencana yang satu ini.


"Yang jumlahnya mencengangkan dan sudah bukan rahasia lagi," kata Doni lewat keterangan tertulis, Kamis (20/6). "Karena pembukaan hutan dan lahan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) untuk industri kayu maupun perkebunan kelapa sawit."

Selama awal hingga pertengahan 2019 sudah ada sekitar 3.100 hektare lahan yang terbakar. Doni mengatakan bahwa kebakaran liar yang disebabkan oleh perladangan hanya kamuflase dari penebang yang memanfaatkan jalan HPH.

Tidak dipungkiri bahwa membuka lahan dengan cara membakar habis atau menebang memang merupakan metode yang cepat dilakukan. Namun, juga perlu diperhatikan bahwa hal itu bisa menimbulkan dampak yang fatal.

Asap yang ditimbulkan karena kebakaran hutan membuat udara tercemar sehingga akan berakibat pada pernapasan. Bahkan pada level tertentu, asap yang mengganggu jarak pandang bisa berbuntut pada ditundanya penerbangan. Tak jarang pula jarak pandang yang terbatas menyebabkan kecelakaan.

"Asap tebal mengganggu transportasi udara. Banyak penerbangan terpaksa ditunda atau dibatalkan," jelas Doni. "Sementara pada transportasi darat, sungai, danau dan laut terjadi beberapa kasus tabrakan atau kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru