Sudah Minta Maaf, Ustaz Baequni yang Sebut Petugas KPPS Meninggal Diracun Ditangkap Polda Jabar
Nasional

Ustaz Rahmat Baequni mengatakan bahwa pernyataannya terkait petugas KPPS yang meninggal diracun hanya mengutip konten di Instagram yang diutarakan oleh beberapa orang.

WowKeren - Nama Ustaz Rahmat Baequni menjadi perbincangan lantaran video viralnya saat ceramah yang menyebut ratusan Petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sengaja diracun menjadi viral. Baequni sendiri mengaku tidak bermaksud menyebarkan informasi tersebut.

"Saya Rahmat Baequni, yang selama ini menjadi viral bahwa saya dituduh menyebarkan berita hoaks tentang anggota KPPS yang saya mengatakan mereka mati diracun," kata Baequni, Kamis (20/6) malam, seperti yang dilansir dari Kumparan. "Sekali lagi demi Allah saya bersumpah atas nama Allah bahwa saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks itu."

Baequni mengatakan bahwa pernyataannya terkait petugas KPPS yang meninggal diracun hanya mengutip konten di Instagram yang diutarakan oleh beberapa orang. Selain itu, pernyataan-pernyataan yang sempat pula menjadi pembahasan di media nasional.

Tetapi saya hanya mengutip, berita yang saat itu beredar di media sosial di Instagram yang beberapa orang," ujarnya. "Semua orang pun bahkan di majelis itu juga pada mengatakan bahwa 'iya tahu' bahwa ada informasi mereka seperti itu."

"Itu saya dapatkan saya hanya mengutip saja, demi Allah saya hanya mengutip saja dari media sosial yang saat itu sedang ramai, dan apalagi memang sudah diberitakan dengan ada beberapa di ILC (Indonesia Lawyer Club) dan sebagainya," tuturnya.


Baequni juga menyampaikan permintaan maaf kepada kepolisian, masyarakat dan KPU. Ia menegaskan dirinya tidak bermaksud untuk menyebarkan hoaks di kalangan masyarakat.

"Maka dari itu saya meminta maaf kepada aparat kepolisian RI dan kepada masyarakat termasuk kepada KPU bahwa saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks," ucap Baequni.

Meski telah menyampaikan permintaan maaf, Baequni ditangkap jajaran Polda Jawa Barat lantaran diduga menyebarkan hoaks. Ia ditangkap pada Kamis (20/6) pukul 23.00 WIB.

Dalam ceramahnya, Baequni mengatakan KPPS sengaja diracun agar tidak bisa memberikan kesaksian mengenai kondisi di tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2019. Ia juga mengaku mendapatkan informasi bahwa dari ratusan petugas KPPS yang meninggal ditemukan zat racun berupa gas dalam tubuhnya.

"Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan di autopsi tapi dicek di lab foensiknya ternyata semua yang meninggal ini dalam tubuhnya mengandung zat yang sama, zat racun berupa gas," ujar Baequni dalam video tersebut.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru