PA 212 Hendak Halal bi Halal di MK, Polisi: Silakan di Rumah Saja
Nasional

Polda Metro Jaya dengan tegas melarang aksi di depan Gedung MK. Insiden kerusuhan aksi massa di depan Gedung Bawaslu pada 22 Mei lalu juga menjadi bahan evaluasi bagi pihak kepolisian.

WowKeren - Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) bakal menggelar aksi massa di kawasan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 25 - 28 Juni 2019 mendatang. Aksi bertajuk "Halal Bi Halal Akbar 212" tersebut dilaksanakan untuk mengawal putusan sidang sengketa Pilpres 2019.

Menanggapi rencana tersebut, Polda Metro Jaya pun buka suara. Pihak kepolisian dengan tegas melarang aksi massa di jalan protokol di depan Gedung MK.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, larangan tersebut telah diatur oleh Undang-Undang. "Bahwa aksi di jalan protokol depan MK oleh pihak mana pun dilarang karena melanggar UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum, Pasal 6, yang bisa mengganggu ketertiban umum dan hak orang lain," ungkap Argo dalam keterangan tertulis dilansir detikcom, Minggu (23/6).

Selain itu, insiden kerusuhan aksi massa di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei lalu juga menjadi bahan evaluasi bagi pihak kepolisian. Sebelumnya, aksi massa di depan Gedung Bawaslu disebut sebagai aksi damai, namun pada akhirnya berubah menjadi aksi anarkis.


"Belajar dari insiden Bawaslu, meski disebutkan aksi super damai tetap saja ada perusuhnya," tutur Argo. "Diskresi kepolisian disalahgunakan."

Oleh sebab itu, polisi menghimbau agar aksi mengawal sidang MK dilakukan di rumah masing-masing saja. "Silakan halal bi halal dilaksanakan di tempat yang lebih pantas, seperti di gedung atau di rumah masing-masing," jelas Argo.

Selain itu, Argo juga menghimbau agar masyarakat tak melakukan aksi yang dapat mengintervensi hakim MK. Pasalnya, persidangan MK sendiri telah dilaksanakan secara terbuka untuk umum.

"Biarkan hakim MK bekerja tanpa tekanan, karena semua persidangannya sudah di-cover banyak media secara langsung," terang Argo. "Dan hasil keputusan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa."

Di sisi lain, juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, sebelumnya telah mengaku akan mengerahkan sekitar 100 ribu orang untuk aksi massa tersebut. "Tanggal 28 Juni itu puncaknya kurang lebih 100 ribuan," tutur Novel dilansir Suara, Jumat (21/6).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru