Ketum PKB Dukung Partai Koalisi Prabowo Gabung Dengan Jokowi Asal Jatahnya Tetap
Nasional

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebenarnya menilai bahwa Jokowi-Ma'ruf telah kuat karena didukung oleh sekitar 55 persen masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih.

WowKeren - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku tak keberatan apabila partai koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bergabung menjadi bagian pemerintahan selanjutnya. Namun, Cak Imin menegaskan bahwa jatah bagi parpol pengusung Joko Widodo-[Ma'ruf Amin].

"Kita sangat mendukung rekonsiliasi dengan penggabungan," ungkap Cak Imin di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, pada Senin (24/6) malam. "Asal jatah tetap."

Namun, Cak Imin tidak merinci berapa jatah yang sebaiknya diberikan pada parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf. "Belum tahu," ujar Cak Imin.

Sebenarnya, Cak Imin sendiri telah menilai bahwa Jokowi-Ma'ruf telah kuat karena didukung oleh sekitar 55 persen masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih. Apabila partai koalisi Prabowo-Sandi akan merapat ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, maka akan ada sejumlah dampak buruk.

Dampak buruk tersebut, menurut Cak Imin, adalah adanya ketidakberimbangan di DPR selaku pengawas kinerja pemerintah. Meski demikian, Cak Imin menilai bahwa rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 harus lebih diutamakan.


"Sudah gemuk istilahnya," tutur Cak Imin. "Tetapi kalau demi rekonsiliasi, untuk kemaslahatan, kebaikan bersama kenapa tidak? Enggak ada masalah."

Cak Imin sendiri tak mau membeberkan posisi Menteri yang diberikan kepada PKB. Ia menegaskan bahwa pembagian jatah Menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, ia tak mau membicarakannya terlebih dahulu. "Kita berdoa sebanyak-banyaknya tapi kan semua keputusan ada di Presiden," ujar Cak Imin.

Di sisi lain, meski pemenang Pilpres 2019 belum secara resmi diputuskan, isu mengenai pembentukan kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf memang telah santer berembus. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengklaim telah diminta Jokowi untuk mempersiapkan kader terbaiknya menduduki kursi di kabinet.

Rais Aam PBNU, Miftakhul Akhyar, mengaku sudah ada pembicaraan dengan Jokowi mengenai posisi Menteri dari NU. "Ya memang ada (diminta), tapi nantilah itu, kita lihat. Itu semua diserahkan semua pada NU, enggak bisa disebutkan," terang Miftakhul di Hotel Sunlake, Jakarta Utara, pada Minggu (23/6).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru