Partai Demokrat lebih memilih untuk bersikap diam dan menunggu. Meski demikian, PD masih menjalin komunikasi secara intensif dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 25 Juni 2019 - 14:37 WIB
WowKeren - Partai Demokrat rupanya siap untuk berada di dalam maupun di luar koalisi pemerintahan untuk periode 2019-2024 nanti. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Meski demikian, bukan berarti PD akan menutup pintu komunikasi dengan pemerintah. Dikatakan Ferdinand, PD siap untuk mendukung Joko Widodo alias Jokowi jika memang diminta. Sebaliknya, pihaknya juga tidak masalah jika tidak diminta.
"Kalau Pak Jokowi meminta tentu kita siap mendukung beliau," kata Ferdinand dilansir dari Kompas, Selasa (25/6). "Kalau tidak diminta kita juga siap."
Lebih lanjut, Ferdinand menegaskan bahwa PD tidak akan mengajukan diri untuk bisa diterima di antara jajaran koalisi pemerintah. Sebaliknya, PD menilai lebih baik pihaknya menunggu. Namun, PD tetap membuka pintu komunikasi dengan pemerintah.
"Partai Demokrat tak akan mengajukan diri untuk diambil sebagai partai koalisi pemerintah. Tetapi kami lebih pasif dan akan menunggu," lanjut Ferdinand. "Kalau beliau mengajak tentu kami akan melakukan komunikasi nanti."
Ferdinand juga menuturkan bahwa PD telah menjalin komunikasi dengan Jokowi selama ini. Bahkan boleh dibilang, tingkat intensitasnya lebih tinggi daripada komunikasi PD dengan koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Komunikasi tersebut, bukan dalam rangka membahas pembentukan koalisi pemerintahan. Melainkan, lebih kepada pembahasan mengenai masalah-masalah pembangunan di Indonesia. Oleh sebab itu, jika memang nantinya Jokowi akan mengajak PD bergabung ke koalisi pemerintah, maka akan ada pembicaraan lanjut antara presiden dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Umum PD.
"Apakah Pak Jokowi sebagai pemimpin presiden terpilih akan mengajak Partai Demokrat? Kalau beliau mengajak tentu kami akan melakukan komunikasi nanti," jelas Ferdinand. "Dan level komunikasinya tentu pasti akan dengan ketua umum."
(wk/zodi)
