Meski membantah adanya pertemuan Gerindra dengan koalisi 01, Andre mengatakan bahwa dia tidak menutup kemungkinan soal rekonsiliasi Prabowo Subianto dengan Jokowi.
- Nur Islamiyah
- Selasa, 25 Juni 2019 - 14:41 WIB
WowKeren - Partai Gerindra membantah adanya pertemuan atau deal-deal politik mengenai pembagian jabatan di pemerintahan dengan pengusung koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Mereka menegaskan tengah fokus mengikuti gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami saat ini fokus mengikuti keputusan MK," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, Selasa (25/6) seperti yang dikutip dari Detik. "Jadi kalau ada rumor menyatakan ada pertemuan atau ada deal-deal, ada yang bilang wartawan tanya, bang dapat berapa menteri? Berapa wantimpres? Berapa duta besar? Itu tidak benar."
Namun, Andre mengatakan bahwa dia tidak menutup kemungkinan soal pertemuan Prabowo Subianto dengan Jokowi. Andre menyebut pertemuan keduanya akan digelar dalam waktu yang tepat.
"Bicara rekonsiliasi, pertemuan dengan Pak Jokowi antara Pak Prabowo, pada suatu saatnya nanti di waktu yang pas," tuturnya. "Tentu insyaallah demi kepentingan bangsa dan negara dan demi silaturahim tentu akan ada."
Selain itu, Andre juga menanggapi rumor pertemuan Prabowo dengan Kepala BIN Budi Gunawan di Bali. Ia memastikan bahwa pertemuan tersebut tidak ada.
"Pokoknya tidak ada. Tidak ada deal pertemuan," katanya. "Tanya coba ke BG, benar tidak?"
Sebelumnya, TKN Jokowi-Ma'ruf menyebut bahwa Gerindra pantas mendapatkan tawaran untuk bergabung ke koalisi. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Arsul Sani. Bukan tanpa alasan, Arsul menilai bahwa Gerindra adalah parpol yang telah menunjukkan sikap kesatria selama Pemilu 2019.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid menilai bahwa tawaran tersebut adalah wajar. Sebab menurutnya, Gerindra memiliki potensi yang cukup besar sebagai Parpol. Dikatakannya, Gerindra adalah partai yang disiplin dan konsisten serta memiliki komitmen kebangsaan yang tak perlu diragukan.
(wk/nris)
