Sidang perebutan hak asuh anak antara Atalarik Syah dan Tsania Marwa terus bergulir. Atalarik mendatangkan tiga saksi pada sidang lanjutan di Pengadilan Agama Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/6).
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Rabu, 26 Juni 2019 - 16:32 WIB
WowKeren - Meski telah resmi bercerai sejak tahun 2017 lalu, Atalarik Syah dan Tsania Marwa hingga kini masih berseteru soal hak asuh dua anaknya, Syarif M. Fajri dan Aisyah Shabira. Atalarik mendatangkan tiga saksi pada sidang lanjutan di Pengadilan Agama Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/6).
Tiga saksi tersebut membantah semua pernyataan saksi dari pihak Marwa mengenai kelayakan dalam mengasuh Syarif dan Shabira. Mereka juga menyangkal pernyataan jika Syarif dan Shabira mengalami masalah psikologis dan prestasi sekolah menurun sejak tinggal bersama Atalarik.
"Ya pertama tentang anak, kondisi anak sepeninggal Marwa baik-baik saja, prestasi di sekolah atau di luar rumah," kata kuasa hukum Atalarik Syah, Junaidi usai sidang di Pengadilan Agama Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/6). "Masalah fisik dan psikisnya baik, kita buktikan walau ibunya tidak ada."
Tak hanya itu, ketiga saksi juga kompak menyatakan jika Marwa tidak berhak mengasuh dua putra putrinya karena kondisi psikis yang dinilai labil pasca bercerai. Mereka bahkan menyebut jika Marwa kerap berhalusinasi.
"Dia (Marwa) banyak berhalusinasi seolah-olah macam-macam, sehingga kita memandang dia seorang yang cukup tidak sehat dalam lahir dan batin untuk mengurus anaknya ke depan," tutur Junaidi.
Kendati demikian, Junaidi menyebut jika Marwa tetap diizinkan bertemu dengan sang buah hati secara leluasa. Hanya saja, pihak Atalarik bersikeras untuk mengasuh dan tinggal bersama anak-anaknya.
"Tidak ada jaminan bahwa anak tersebut diurus Marwa akan menjadi lebih baik dari sekarang. Itu yang mau kita buktikan, sehingga apa yang sudah ada sekarang Arik diharapkan melanjutkan pengasuhan anak dengan tetap memberikan kesempatan Marwa untuk bertemu dengan anak-anak," jelas Junaidi. "Poinnya hanya disitu nanti Marwa akan diberikan cukup waktu untuk berkunjung kepada anak."
(wk/anni)
