Soal Pemindahan Ibu Kota, Moeldoko Soroti Sistem Hankam di Kalimantan
Nasional

Sejumlah kriteria harus dipenuhi oleh lokasi yang akan menjadi calon ibu kota baru, termasuk kondisi pertahanan dan keamanan. Moeldoko menilai bahwa pertahanan di Kalimantan cukup bagus.

WowKeren - Memindahkan ibu kota tidak bisa dilakukan secara mendadak dan dalam waktu singkat, namun harus melalui proses yang panjang beberapa waktu sebelumnya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan termasuk kondisi pertahanan dan keamanan di lokasi yang baru.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbicara mengenai kondisi pertahanan dan keamanan di Pulau Kalimantan yang diperkirakan akan menjadi lokasi ibu kota yang baru. Menurutnya, Kalimantan harus memiliki dasar pertahanan mandiri terlebih dahulu.

"Kita sekarang menganut kompartemenisasi, sistem pertahanan pulau besar," kata Moeldoko dilansir dari Detik, Rabu (26/6). "Kalimantan harus bisa bertahan dulu kalau diserang, baru pasukan kita dikirim ke sana untuk perkuat pertahanan wilayah itu. Itu dasar-dasarnya dulu ya."


Kemandirian yang dimaksud adalah bagaimana Kalimantan mampu menyediakan logistik yang memadai jika pulau tersebut diserang. Saat diserang, Kalimantan harus bisa menyuplai kebutuhan logistiknya sebelum bantuan dari pulau lain datang. Lebih jauh, ia menilai bahwa kondisi pertahanan udara di Kalimantan sangat bagus.

"Hal yang positif pak Menteri ya, itu nanti ditengah tengah pak, ada Koops AU di Sulawesi," lanjut Moeldoko. "Koops laut di Riau, ada squadron di Madiun, sisi pertahanan udara bagus sekali."

Sayangnya, hal ini berbeda dengan pertahanan darat. Selama ini, angkatan darat lebih banyak terfokus di Pulau Jawa saja. "Begitu pindah ke Kalimantan ada persoalan, karena konfigurasi yang ada sekarang, satu armada timur ada di Surabaya, armada Barat di Jakarta, armada III rencana di Sorong, jadi dari sisi itu ada 2 di Jawa," jelas Moeldoko.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait