Sebelumnya, wanita peserta aksi kawal MK muntah dan pingsan usai mengkonsumsi sepotong roti pada Kamis (27/6). Wanita tersebut lantas dilarikan ke RS Budi Kemuliaan.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 28 Juni 2019 - 10:38 WIB
WowKeren - Terdapat sejumlah kehebohan dalam aksi massa kawal Mahkamah Konstitusi (MK) yang digelar kemarin (27/6). Salah satunya adalah seorang wanita peserta aksi yang dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan atas dugaan keracunan.
Pihak RS Budi Kemuliaan pun lantas menjelaskan kondisi wanita tersebut. Mereka memastikan bahwa penyebab wanita tersebut muntah dan pingsan akibat gangguan pencernaan.
"Diagnosis dari kami adalah dispepsia, itu adalah semacam gangguan pencernaan," tutur Direktur Pelayanan Medik dan ketua tim siaga RS Budi Kemuliaan, dr. M Rifki, dilansir CNN Indonesia, Kamis (27/6). "Seperti orang sakit maag-lah."
Menurut Rifki, penanganan terhadap wanita berusia 53 tahun tersebut hanya sebatas pemberian obat maag dan diinfus. Sewaktu datang ke RS Budi Kemuliaan, wanita itu disebut Rifki dalam keadaan sadar. "Sekarang pasien masih di dalam (ruang perawatan)," tutur Rifki.
Rifki pun menjelaskan bahwa pembuktian keracunan dapat dilakukan dengan menguji spesimen muntah pasien. Namun, wanita tersebut mengaku muntah di lokasi aksi.
"Pasien mengatakan bahwa dia muntah di lapangan," jelas Rifki. "Kita dari Budi Kemuliaan tidak melihat sama sekali seperti itu (keracunan)."
Sebelumnya, wanita yang berasal dari Palembang tersebut muntah dan pingsan usai mengkonsumsi sepotong roti. Ia dilarikan ke RS Budi Kemuliaan dengan ambulans milik Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Pihak Polda Metro Jaya sudah menanggapi isu peserta aksi yang keracunan ini. Menurut Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, wanita tersebut memakan makanan yang ia bawa sendiri. "Makan makanan dia sendiri yang dibawa pakai mobil," jelas Argo dilansir detikcom, Kamis (27/6).
Sementara itu, koordinator lapangan aksi kawal MK, Abdullah Hehamahua, telah mengimbau agar massa tidak mengkonsumsi makanan dan minuman sembarangan. Ia menyarankan agar para peserta aksi tidak membeli makanan atau minuman yang dijual di sekitar lokasi, maupun menerima pemberian orang tak dikenal.
(wk/Bert)