Sebelumnya Prabowo-Sandiaga tengah menjadi sorotan karena tak kunjung mengucapkan selamat walau KPU telah menetapkan Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang Pilpres 2019.
- Wahyu
- Senin, 01 Juli 2019 - 08:56 WIB
WowKeren - Penolakan gugatan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno oleh Mahkamah Konstitusi (MK) mengukuhkan posisi Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun sudah beberapa hari berlalu, Prabowo dan Sandiaga justru kompak tak memberikan ucapan selamat bagi Jokowi.
Sikap ini pun menjadi sorotan publik. Beberapa pihak menyebut keduanya bersikap tidak sportif dan tidak negarawan karena enggan mengakui kekalahannya.
Tudingan ini pun membuat Sandiaga akhirnya angkat bicara. Ia menilai ucapan selamat bagi Jokowi-Ma'ruf bukanlah budaya Indonesia sehingga tak semestinya terus dipermasalahkan.
"Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi, bahwa kita menghormati prosesnya. Dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya," ujar Sandiaga ketika ditemui di JCC, Minggu (30/6). "Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki. Selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah."
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun mengaku bingung harus mengucapkan selamat dalam konteks apa. Menurutnya, budaya mengucapkan selamat tidak keindonesiaan.
"Kalau kita mau (ucapkan) selamat, selamat apa? Selamat kerja? Selamat menempuh hidup baru?" katanya, dilansir dari laman Detik News, Senin (1/7). "Ini budaya-budaya yang bukan keindonesiaan menurut saya."
Sandiaga lantas menegaskan sikapnya yang menghormati putusan MK bermakna jauh lebih tinggi ketimbang sekadar mengucapkan selamat. Hal ini senada dengan yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Ia menilai sikap Prabowo menghormati putusan MK berarti secara otomatis memberikan selamat bagi Jokowi-Ma'ruf.
"Kita sudah menghormati dan memberikan kesempatan," tuturnya. "Itu sudah jauh lebih tinggi maknanya."
Lebih lanjut, Sandiaga juga memberikan saran terkait langkah-langkah strategis pemerintahan Jokowi ke depan. Ia menilai presiden harus memerhatikan kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai masih belum memuaskan.
"Dan menurut saya, untuk presiden sendiri, ini masa-masa yang menurut saya sangat strategis untuk mengembangkan ekonomi kita," pungkasnya. "Karena keadaan ekonomi seperti kita lihat belum terlalu memberikan hasil yang menggembirakan."
(wk/wahy)
