Sempat Sebut Wanita Penerusnya Harus Cantik, Dalai Lama Akhirnya Minta Maaf
Instagram/dalailama
Dunia

Pernyataan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, yang menyebut sang penerus sebaiknya cantik dan menarik menimbulkan kontroversi. Pasalnya, hal tersebut dinilai merupakan sebuah bentuk objektifikasi wanita.

WowKeren - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, sempat membuat pernyataan kontroversial terkait penerusnya. Dalam wawancaranya bersama BBC pada pekan lalu, Dalai Lama sempat berbicara soal kemungkinan sosok reinkarnasinya adalah seorang wanita.

Namun, pernyataannya yang menyebut sang penerus sebaiknya cantik dan menarik justru menimbulkan kontroversi. Pasalnya, hal tersebut dinilai merupakan sebuah bentuk objektifikasi wanita.

Pihak Dalai Lama akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan tersebut. Pernyataan itu disebut tidak memiliki maksud untuk menghina kaum wanita.


"(Dalam) menanggapi pertanyaan tentang apakah reinkarnasinya nanti bisa menjadi seorang wanita, Dalai Lama tidak membantah kemungkinan itu. Namun Dalai Lama mengatakan jika nanti datang Dalai Lama wanita maka dia seharusnya lebih menarik," tutur pihak Dalai Lama dalam pernyataan resmi yang dilansir dari AFP, Selasa (2/7). "Yang Mulia sungguh-sungguh tidak memiliki maksud untuk menghina. Beliau sangat menyesal bahwa ada orang-orang yang tersakiti oleh apa yang dia sampaikan dan menyampaikan permintaan maaf secara tulus."

Selain itu, pihaknya juga menyebut bahwa pernyataan Dalai Lama yang berada di luar konteks mungkin saja diartikan berbeda oleh sejumlah pihak. Namun, sang Dalai Lama menegaskan bahwa dirinya selama ini menentang objektifikasi wanita serta mendukung kesetaraan gender.

"Yang Mulia, seorang biksu yang kini berusia pertengahan 80-an, memiliki perasaan yang tajam tentang kontradiksi antara dunia materialistis dan global yang ditemuinya dalam perjalanan, serta ide-ide kompleks yang sulit dipahami tentang reinakarnasi yang merupakan inti dari tradisi Buddha Tibet," lanjut pihak Dalai Lama. "Namun terkadang terjadi pernyataan spontan, yang mungkin bermaksud menghibur dalam satu konteks budaya, akan tetapi kehilangan nilai humor dalam terjemahan ketika dibawa ke yang lain. Beliau menyesali pelanggaran apa pun yang mungkin telah dilakukannya. Sepanjang hidupnya, Yang Mulia menentang objektifikasi wanita, mendukung wanita, dan hak-hak mereka, serta merayakan konsensus internasional yang berkembang dalam mendukung kesetaraan gender dalam penghormatan terhadap wanita."

Di sisi lain, para penganut Buddha Tibet sendiri percaya bahwa Dalai Lama yang sekarang merupakan reinkarnasi dari 13 pendahulunya. Mereka dipercaya sebagai sosok tercerahkan yang memilih untuk bereinkarnasi demi melayani orang lain.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru