Golkar Sebut Parpol Pro-Prabowo Duri Dalam Daging Koalisi, Demokrat: Terserah Jokowi Mau Ajak Siapa
Twitter/jansen_jsp
Nasional

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menilai Jokowi sendiri pasti telah mengenal karakter seluruh parpol. Sehingga, Jokowi dapat memberikan penilaian yang sesuai.

WowKeren - Isu mengenai sejumlah partai politik pro Prabowo Subianto akan merapat ke pemerintahan Joko Widodo terus berembus. Partai Golkar lantas khawatir parpol pro-Prabowo yang bergabung dalam koalisi bisa menjadi duri dalam daging Jokowi. Diketahui, parpol pro-Prabowo adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Berkarya.

Menanggapi kekhawatiran Golkar, Partai Demokrat pun buka suara. Demokrat menyarankan agar semua pihak berfokus untuk merajut tali persatuan saja.

"Lebih baik kita sekarang fokus meredakan konstituen kita di bawah untuk menerima hasil Pemilu ini," tutur Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, pada Kamis (4/7). "Dan kita rajut kembali tali kebangsaan, bersatu sebagai saudara satu bangsa."

Selain itu, Jansen juga menuturkan bahwa keputusan sepenuhnya ada di tangan Jokowi. Sebagai Presiden, Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memilih parpol mana saja yang akan diajak bergabung ke dalam koalisi Indonesia Kerja.


"Mau orang kasih pendapat apapun, mulai dari duri dalam daging lah, visi-misi tidak sama, dan sebagainya, semua keputusannya kan ada di Pak Jokowi," ujar Jansen. "Ketimbang terus dipolemikkan, kita serahkan saja lah itu ke Pak Jokowi mau ngajak siapa kerja sama."

Menurut Jansen, Jokowi sendiri pasti telah mengenal karakter seluruh parpol, mengingat ini adalah periode keduanya memimpin Indonesia. Sehingga, Jokowi dapat memberikan penilaian yang sesuai.

"Selama 5 tahun ini Pak Jokowi juga kan sudah kenal karakter dan kemampuan semua partai. Partai mana yang beliau rasa nyaman diajak kerja sama dan kadernya juga mumpuni untuk diserahkan tanggung jawab mengerjakan sesuatu di kabinet yang akan dibentuk, pastilah Pak Jokowi juga sudah tahu," ungkap Jansen. "Jika pun misalnya ada partai terus bermanuver menyorong-nyorongkan dirinya, kalau Pak Jokowinya tidak merasa nyaman dan aman, juga kan tidak akan diajak."

Sementara itu, Demokrat sendiri disebut Jansen siap menjadi oposisi maupun koalisi Jokowi. Demokrat kini tinggal menunggu keputusan sang Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

"Jika masuk, pengalaman kami 10 tahun mengelola pemerintahan akan kami kontribusikan untuk memperkuat pemerintahan Pak Jokowi. Jika pun di luar, ya kami akan jadi oposisi yang kritis dan solutif. Kami bersyukur, sebagai sebuah partai, kami Demokrat telah 'paripurna' sebagai sebuah partai politik," jelas Jansen. "Artinya, kami pernah di dalam mengelola pemerintahan, juga pernah di luar seperti posisi kami hari ini. Jadi, apa pun nantinya keputusan Pak SBY dan Majelis Tinggi, baik itu di dalam atau di luar pemerintahan, semua kader siap menerima dan menjalankannya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait