Tsamara PSI Tunangan Dengan Profesor New York University, Dapat Seserahan Risalah Sidang BPUPKI
Instagram/isyanabagoesoka
Nasional

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, bertunangan dengan seorang dosen muda New York University, Profesor Ismail Fajrie Alatas, pada Minggu (7/7).

WowKeren - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, baru saja bertunangan dengan dosen di New York University, Profesor Ismail Fajrie Alatas. Pertunangan yang digelar pada Minggu (7/7) tersebut mencuri perhatian publik.

Salah satu yang disoroti adalah seserahan berupa buku berwarna kuning. Rupanya, calon suami Tsamara ini memberikan sebuah buku berjudul "Risalah Sidang BPUPKI".

Ismail lantas menjelaskan alasannya memberikan seserahan berupa buku tersebut. Rupanya, buku yang merekam proses pembentukan dasar negara Indonesia tersebut diberikan lantaran Tsamara merupakan seorang politikus muda.

"Satu lagi Risalah Sidang BPUPKI karena ini adalah dasar dari Republik Indonesia," ujar Ismail dilansir Tribunnews, Minggu (7/7). "Jadi sebagai politisi muda dia harus mempelajari risalah ini dengan baik."

Sementara itu, sosok calon suami Tsamara sendiri juga membuat publik penasaran. Tsamara pun menjelaskan siapa sebenarnya Ismail.


"Jadi Prof Ismail Fajrie, dia dosen muda di NYU. Dia profesor di NYU," tutur Tsamara dilansir detikcom pada Senin (8/7). "Ngajar spesifikasinya Timur Tengah dan kajian Islam. Tapi pendekatannya antropologi."

Meski menjadi dosen di NYU, Tsamara mengaku Ismail tetap aktif di Indonesia. Pasalnya, calon suaminya tersebut kerap melakukan penelitian di Indonesia.

"Dia banyak meneliti di Indonesia," tutur Tsamara. "Karena hasil penelitian dia itu banyak mengenai Islam di Jawa, Jawa, mengenai Habib Luthfi dan juga mengenai Indonesia secara keseluruhan dan Islam keseluruhan juga sering dia bahas."

Tsamara lantas menceritakan awal mula kedekatannya dengan Ismail. Awalnya, mereka saling follow di Instagram hingga akhirnya menjadi dekat dan bertunangan.

"Jadi dari dulu saya kenal Prof Ismail dan dia juga kenal saya. Saya dan Aji jadi saling kenal. Jadi ini lingkaran yang sama sebenarnya. Saya juga punya teman akademisi yang juga kenal dia," pungkas Tsamara. "Terus dia juga follow saya di Instagram. Saya habis itu juga saya kagum, siapa nih dia nih pintar. Terus dia juga senang, siapa nih ada politikus muda. Terus kita sering WhatsApp-an sering diskusi. Bicara buku, sejarah, politik. Lebih diskusi-diskusi intelektual sebenarnya. Terus kemudian ngerasa cocok, jadi sama-sama kagum. Ya sudah akhirnya jadi lanjut."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru